Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyatakan keyakinannya bahwa fundamental makro ekonomi Indonesia berada pada status yang baik di tengah fenomena kenaikan nilai tukar kurs dolar AS.
"Saya yakin bahwa fundamental ekonomi kita ini baik, ada `growth`, ada pertumbuhan, inflasi juga bisa kita kendalikan, di kurang lebih 3,5 persen. Kemudian juga ekspor kita juga masih baik, defisit neraca kita juga semakin baik," kata Jokowi ditemui setelah menghadiri Musrenbang 2018 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Senin.
Baca juga: BI perkirakan inflasi April 0,12 persen
Baca juga: Dunia usaha perkirakan inflasi 3,44 persen
Menurut Presiden, kurs mata uang negara-negara lain juga mengalami penurunan akibat dampak kebijakan ekonomi Amerika Serikat.
Presiden menjelaskan pemerintah juga akan mengadakan rapat Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK), salah satunya untuk membahas upaya pemerintah Indonesia menjaga nilai tukar rupiah.
Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar masih terjadi sejak pekan lalu mencapai titik tertinggi.
Menurut Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) dari laman Bank Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dolar pada 30 April 2018 tercatat Rp13.877 per 1 dolar AS.
Baca juga: Rupiah melemah tipis ke Rp13.867 Senin pagi
Kenaikan tertinggi nilai tukar dolar AS terjadi pada 26 April lalu yaitu Rp13.930 per dolar AS.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018