Banyuwangi (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof Mohamad Nasir mengatakan sudah mencabut gelar akademik empat profesor selama menjabat karena terbukti melakukan plagiarisme.

"Kita sering kali melakukan jalan pintas, kemudian memilih plagiat. Saya selama menjabat sebagai menteri, sudah memberhentikan empat profesor karena plagiat," kata Nasir di Institut Agama Islam Darussalam, Desa Karangdoro, Banyuwangi, Senin.

Nasir mengatakan salah satu kewajiban dosen adalah melakukan penelitian. Namun, masih banyak dosen yang lebih suka mengajar dengan mengabaikan penelitian.

Ketika melakukan penelitian pun, sering terjadi dosen mengambil jalan pintas dengan mengambil penelitian peneliti lain tanpa mencantumkan sumbernya sehingga terjadi plagiarisme.

"Supaya tidak terjadi plagiariame, harus jujur. Plagiarisme harus dihindari dan jangan dilakukan. Plagiarisme hukumnya haram bagi seorang dosen," tuturnya.

Nasir mengatakan dosen-dosen dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) harus meningkatkan kualitasnya untuk mengembangkan pendidikan di perguruan tinggi-perguruan tinggi NU.

Menurut Nasir, bila dosen-dosen memiliki kualitas yang baik, maka program studi di perguruan tinggi NU akan berkembang dan lulusannya juga akan berkualitas.

Menristekdikti membuka bimbingan teknis peningkatan karier dosen NU yang diadakan Direktorat Karier dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi bekerja sama dengan Lembaga Perguruan Tinggu Nahdlatul Ulama (LPTNU) di Institut Agama Islam Darussalam, Banyuwangi.

Baca juga: Menristekdikti Nasir berharap dosen NU agar tingkatkan kualitas

Baca juga: Menristekdikti nyatakan dua kampus Australia layak beroperasi di Indonesia

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018