"Meski melemah, namun pergerakan nilai tukar rupiah relatif bergerak stabil terhadap dolar AS di tengah melambatnya pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal pertama 2018," kata Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan PDB Amerika Serikat pada kuartal pertama 2018 sebesar 2,3 persen, lebih rendah dari tingkat pertumbuhan 2,9 persen di kuartal sebelumnya.
Ia mengharapkan pernyataan Bank Indonesia yang menilai kondisi fundamental ekonomi Indonesia dalam keadaan baik dapat membalikan arah pergerakan rupiah ke area positif.
"Rupiah dapat menemukan momentum kenaikannya kembali di tengah situasi itu," katanya.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan lebih rendahnya data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat pada kuartal pertama 2018 mendorong penurunan yield obligasi ke level 2,95 persen.
"Turunnya yield obligai AS itu kemungkinan meredakan aksi jual asing di pasar obligasi dan menstabilkan nilai tukar rupiah," katanya.
Ia memproyeksikan mata uang rupiah kemungkinan bergerak di kisaran Rp13.850-Rp13.900 per dolar AS pada awal pekan ini (Senin, 30/4).
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018