Tsitsipas (19) merupakan petenis termuda urutan kedua dalam 100 besar ATP. Seperti Nadal, ia mencapai final tanpa kehilangan satu set pun, menaklukkan petenis peringkat tujuh dunia Dominic Thiem di perempat final, dan petenis peringkat 11 dunia Pablo Carreno Busta di semifinal untuk mencapai final ATP perdananya.
Ia telah mengatakan bahwa bermain melawan Nadal akan seperti "mendapatkan pelajaran tenis secara gratis" dan meski ia mampu bertahan pada gim pembukaan, besarnya perbedaan kelas di antara kedua petenis ini segera terlihat.
Nadal mematahkan servis Tsitsipas untuk kedudukan "love" pada gim ketiga, dan kembali mematahkan servenya pada gim kelima.
Hujan ringan sempat menginterupsi pertandingan pada gim-gim pertama dan kedua, namun matahari segera muncul untuk menyinari Lapangan Rafael Nadal yang dipenuhi para penonton, ketika petenis favorit publik tuan rumah ini segera menghadirkan pertunjukan yang dinantikan.
Tsitsipas menahan servisnya untuk mengubah skor menjadi 5-2, namun Nadal melakukan serve untuk menutup set itu, meneriakkan "Vamos" ketika pukulan lawannya melintasi baseline untuk mengakhiri set pertama di bawah 40 menit.
Nadal tidak memperlihatkan belas kasih pada set kedua dan minimnya pengalaman Tsitsipas terlihat ketika ia gagal memasukkan voli sederhana di net pada gim pembukaan, ketika sang petenis Spanyol mendapatkan break.
Petenis Yunani itu memperlihatkan perjuangan yang membawanya ke final untuk menahan gim kelima, dan mengubah skor menjadi 4-1, namun Nadal bertahan dan kembali mematahkan serve lawannya untuk memenangi pertandingan dalam waktu satu jam 18 menit, memastikan gelar ketika pukulan Tsitsipas mengenai net, demikian Reuters.
(Uu.H-RF/I015)
Pewarta: Antara
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018