Pamekasan (ANTARA News) - Karena alasan sepele, seorang santri nekad membacok santri lain di satu pondok pesantren di Pamekasan, Jawa Timur pada Minggu sekitar pukul 08.25 WIB, sementara korbannya menderita luka serius.

Korban berinisial BH, sedangkan pelaku berinisial AL. Keduanya merupakan santri di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Proppo, Pamekasan.

"Memang benar ada kejadian kasus pembacokan santri dan pelakunya santri di salah satu pesantren di Kecamatan Proppo, dan saat ini petugas masih melakukan oleh tempat kejadian perkara," ujar Kasubag Humas Polres Pamekasan AKP Osa Maliki kepada Antara per telepon, Minggu malam.

Sejumlah sumber dan data petugas kepolisian Polsek Proppo, serta tim Reskrim Polres Pamekasan menyebutkan, kasus pembacokan itu terjadi karena pelaku AL tidak terima karena dimarahi dan dipukul oleh korban BH.

Aksi BH itu dilakukan lantaran AL dan teman-temannya malas membersihkan lingkungan pondok, padahal AL sedang dalam giliran piket kebersihan.

Di pondok tersebut, BH dipercaya oleh pengasuh pesantren sebagai pengurus pada bagian keamanan dan bertanggung jawab mengawasi para santri dalam kegiatan pesantren, termasuk kegiatan tugas kebersihan pondok secara bergantian.

Saat korban sedang duduk-duduk di teras pondok, pelaku langsung menyabut senjata tajam dan membacok korban di bagian perut, sehingga korban mengalami luka serius.

Hingga Minggu malam, situasi di sekitar lokasi kejadian perkara ramai didatangi oleh orangtua dan wali santri, terutama para orang tua dan wali santri dari pihak korban dan pelaku.

Sementara itu, berdasarkan cacatan Antara, kasus pembacokan santri di Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang terjadi Minggu (29/4) itu merupakan kasus kedua dalam kurun waktu enam tahun terakhir ini.

Baca juga: Polres Bangkalan perketat pengamanan terkait pembacokan Ketua PPK

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018