Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mendorong lembaga pendidikan Islam mengembangkan pemikiran Islam yang santun, moderat, dan menghargai toleransi.
"Saya sangat apresiasi kiprah PB Mathla'ul Anwar yang berkontribusi memajukan pendidikan Islam dan senantiasa menyampaikan dakwah dengan moderat, santun serta mengedepankan toleransi," kata Puan dalam pertemuannya dengan PP Dewan Masjid Indonesia dan PB Mathla'ul Anwar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Puan berharap agar ajaran-ajaran yang selama ini dikembangkan oleh para sesepuh dan pendiri Mathla`ul Anwar hendaknya terus dijaga dan diteruskan oleh generasi penerus, khususnya para mahasiswa dan pelajar.
Atas nama pemerintah, Menko PMK menyampaikan terima kasih karena peran Mathla`ul Anwar dalam mendidik calon pemimpin bangsa.
Mathla`ul Anwar didirikan pada tahun 1916. Menko Puan mengaku sangat senang akan sambutan tulus para tokoh Mathla`ul Anwar dan pelajar.
Menko PMK juga menceritakan pengalamannya saat menemui Grand Sheikh Al Azhar Ahmad Mohammad Tayeb yang antara lain membahas potensi kerja sama riil untuk membangun Islam moderat dan meminimalisasi Islam radikal melalui pengembangan kurikulum di Al Azhar serta pendidikan bagi calon dai.
"Kita perlu mengembangkan kurikulum Islam yang moderat di Indonesia, yang dimulai sejak SD hingga perguruan tinggi. Saya harap Mathla?ul Anwar juga berperan dalam membangun Islam yang moderat dan toleransi," ujarnya.
Puan juga berharap Mathla'ul Anwar memberikan masukan dalam penyelenggaraan ibadah haji yang diselenggarakan oleh pemerintah. Pemerintah, sebutnya, siap menerima masukan dan kritik dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Pada kunjungan kerja ke Mathla`ul Anwar, Menko PMK sekaligus menyaksikan Penandatanganan nota kesepahaman antara Mathla'ul Anwar dengan Dewan Masjid Indonesia. Menko berharap kerja sama Mathla'ul Anwar dengan Dewan Masjid dapat mempercepat upaya bersama membangun kemajuan masyarakat di Indonesia.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018