Ternate (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Kilimatologi dan Geofisika (BMKG) Ternate, Maluku Utara (Malut), meminta nelayan yang menggunakan kapal berukuran kecil untuk mewaspadai cuaca buruk yang terjadi di perairan Malut.
Kepala BMKG Kota Ternate, Fahmi A Bachdar di Ternate, Minggu, meminta para nelayan dan kapal cepat berukuran kecil harus mewaspadai tingginya gelombang, terutama di perairan Halmahera dan Ternate.
Selain itu, potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang terjadi siang hingga malam hari terutama di wilayah Kota Ternate, Pulau Morotai, Saketa, Kayoa, Sofifi, Weda dan Jailolo
Selain itu, tinggi gelombang 2 meter di perairan sekitar Pulau Halmahera diakibatkan oleh adanya angin kencang dari arah timur barat laut dengan kecepatan 40-50 km/jam dan diprediksi terjadi hingga tiga hari ke depan.
Selain itu, dirinya juga meminta agar jalur yang perlu diwaspadai terdapat pada lintasan Ternate-Jailolo dan Halut-Pulau Morotai yang mencapai 2,5 meter.
Untuk jalur untuk Ternate-Bitung dan Ternate-Sanana Kabupaten Kepulauan Sula hingga saat ini terjadi cuaca ekstrim maka akan berpotensi terjadi gelombang tinggi.
Sebelumnya, sejumlah warga Ternate, enggan untuk berlayar dari Ternate ke berbagai kabupaten lainnya di Malut, menyusul cuaca ekstrim disertai tingginya gelombang tinggi di sekitar laut Ternate dan Tidore Kepulauan.
Salah seorang warga Ternate, Wahidah Pahe ketika dikonfirmasi mengakui membatalkan perjalanannya dari Ternate ke Jailolo karena cuaca yang tidak baik disertai angin kencang, sehingga dikhawatirkan terjadi musibah saat berlayar.
Angin kencang yang melanda Kota Ternate mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan terjadi pemadaman listrik akibat kosleting listrik.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018