Jakarta (ANTARA News) - Operator seluler PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) yakin dapat memenangkan tender lisensi sambungan langsung internasional (SLI) yang digelar pemerintah karena telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan Ditjen Postel. "Kami sudah lebih siap, didukung infrastruktur yang telah kami miliki rasanya lisensi SLI bisa kami peroleh," kata Dirut XL Hasnul Suhaimi, di Jakarta, Selasa. Menurut Hasnul, perseroan telah mengalokasikan dana sekitar 8 juta dolar AS pembangunan infrastruktur kabel bawah laut yang menghubungkan Batam-Johor Baru, Malaysia. Dana sebesar 8 juta itu, belum memperhitungkan investasi lainnya. Ia menuturkan, dana tersebut diperoleh dari belanja modal (capex) perseroan tahun 2007 yang jumlahnya sekitar 700 juta dolar AS. Dijelaskan, jika XL mendapatkan lisensi SLI, maka diperkirakan pada kuartal satu tahun 2008 layanan SLI XL bisa diluncurkan. Jika perseroan memperoleh lisensi SLI tersebut, diutarakan Hasnul diperkirakan dapat mendongkrak pendapatan SLI perseroan sebesar 10 persen-20 persen. Pada 2006, pendapatan XL dari trafik internasional baik outgoing maupun incoming mencapai Rp59,3 miliar dengan jumlah trafik sebesar 43,3 juta menit. Pendapatan XL dari trafik internasional tahun 2006 mencapai Rp59,3 miliar, naik dari tahun sebelumnya Rp57 miliar. Terkait ketentuan tender bahwa calon peserta tender tidak terkait kepemilikan saham asing, Hasnul menjelaskan, saham Temasek tidak ada di Telekom Malaysia sebagai pemegang saham terbesar XL. "Dulu Temasek pernah memilki saham di Telekom Malaysia sebesar 5 persen, tetapi itu sudah dilepas pada Februari 2006," ujarnya. Dengan demikian, ujarnya, tidak benar jika ada pemegang saham di XL yang terafiliasi dengan operator pemegang lisensi SLI di Indonesia. "Dengan demikian, XL merupakan operator yang paling layak mendapatkan lisensi SLI," tegas Hasnul.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007