Jakarta (ANTARA News)- Rektor Universitas Trilogi Dr Aam Bastaman mengatakan idealnya perusahaan pemula atau "startup company" berawal dari kampus dan oleh karena itu kampus harus menggerakkan semangat kewirausahaan mahasiswa.
"Semangat kewirausahaan harus dimulai dari kampus dan kemudian ketika mahasiswa sudah lulus kuliah ditularkan di tempat mereka bekerja," ujar Aam usai wisuda Universitas Trilogi di Jakarta, Sabtu.
Kampus harus memberikan dukungan pada mahasiswa melalui dua hal yakni bimbingan dan dukungan dana untuk melakukan praktik kewirausahaan.
Melalui kampus pula, lanjutnya, ada pusat yang melakukan bimbingan pada mahasiswa dalam melakukan praktik kewirausahaan.
"Kami juga memberikan akses pada mahasiswa mengenai bagaimana sebenarnya pendidikan keteknopreuneran itu sebenarnya."
Di Universitas Trilogi sendiri, tambahnya, terdapat 100 kelompok usaha mahasiswa yang dibina. Kelompok usaha mahasiswa tersebut berasal dari lintas program studi.
"Dari 100 kelompok tersebut, ada yang rontok dan ada juga yang bertahan. Saat ini bertahan sekitar 40 kelompok binaan," tambah Aam.
Aam menambahkan bahwa perkembangan dunia yang didalamnya termasuk perkembangan informasi yang semakin cepat harus disikapi dengan bijak. Jika tidak, akan tergerus terbawa arus gelombang kemajuan. Oleh karena itu, kemajuan teknologi harus memberikan nilai tambah.
"Kami mengusuung tiga pilar utama yakni teknopreneur, kolaborasi dan kemandirian. Kami ingin melahirkan para lulusan yang berguna bagi bangsa dan negara melalui apa yang disebut dengan sosial teknopreneur, para lulusan tidak hanya handal dan piawai dalam penguasaannya dibidang teknologi, namun juga kehadirannya di tengah masyarakat memberikan banyak manfaat," papar dia.
Pada wisuda kelima tersebut, diwisuda sebanyak 321 wisudawan yang terdiri dari program studi ekonomi pembangunan, manajemen, akuntansi, desain komunikasi visual, agribisnis, agroekoteknologi, ilmu dan teknologi pangan, sistem informasi dan teknik informatika.
Pewarta: Indriani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018