Bandung (ANTARA News) - Staf Ahli Multi Kultural Kementrian Pariwisata, Esthy Reko Astuty, mengatakan karnaval Konferensi Asia Afrika dapat menjadi salah satu faktor pendorong untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke kota kembang tersebut.
"Peringatan Konferensi Asia Afrika bisa menjadi salah satu pendorong meningkatkan wisatawan. Tahun depan kegiatan ini tetap berlangsung, berharap terus berpromosi," kata Eshty dalam sambutannya membuka Karnaval Asia Afrika di Bandung, Sabtu.
Menurutnya, Kota Bandung merupakan kota kreatif, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan besar haruslah menawarkan suguhan yang baru dan berbeda dari tahun ke tahunnya.
Ia pun mengapresiasi gelaran karnaval kali ini, yang tak hanya melibatkan masyarakat Kota Bandung semata namun warga di luar Bandung serta perwakilan dari 15 negara Asia, Afrika, dan Eropa turut hadir.
Karnaval KAA ini, menjadi salah satu dari tujuh kalender even besar Jawa Barat. Diharapkan, karnaval KAA mampu menyumbang kunjungan wisatawan mancanegara dari target yang ditetapkan pemerintah pusat pada tahun ini sebesar 17 juta orang. Apalagi dengan adanya Bandara Kertajati yang dapat menjadi pintu masuk wisatawan mancanegara ke Jawa Barat.
"Jadi ajang tahunan. Diharapkan bisa meningkatkan wisatawan, target 17 juta dari mancanegara, KAA menjadi salah satu pendorong meningkatkan wisatawan," katanya.
Karnaval Asia Afrika yang berlangsung diikuti oleh 2.867 peserta dari 15 daerah yang ada di Indonesia serta 15 negara dari Asia Afrika dan Eropa diantaranya Canada, Australia, India, Pakistan, Taiwan, Inggris, Madagaskar, Thailand, Vietnam, Uganda dan Korea Selatan.
Mereka menampilkan baju khas daerah maupun negara masing-masing dihadapan warga. Bahkan, mereka mendapat sambutan meriah dari warga saat menampilkan pakaian maupun seni pertunjukannya masing-masing.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018