Singapura (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menginginkan ASEAN agar terus dapat memainkan perannya termasuk dalam pengembangan konsep kerja sama kawasan Indo-Pasifik.
Presiden Joko Widodo dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-32 ASEAN yang digelar di The Acacia Room, Hotel Shang-La, Singapura, pada Sabtu, mengatakan pengembangan kerangka kerja sama Indo-Pasifik harus berdasarkan prinsip-prinsip terbuka, inklusif, transparan, dan mengedepankan kerja sama serta persahabatan. Selain bahwa monsep kerja sama Indo-Pasifik harus tetap mengedepankan sentralitas ASEAN.
“ASEAN harus terus dapat memainkan perannya termasuk dalam pengembangan konsep kerja sama Indo-Pasifik. Konsep Indo-Pasifik ASEAN penting sekali artinya agar ASEAN tetap relevan, tetap dapat memainkan sentralitasnya dan menunjukkan kemampuan ASEAN dalam mengelola perubahan lingkungan strategis,” kata Presiden.
Presiden mengatakan besarnya tantangan di kawasan Indo - pasifik. Jika tidak dikelola dengan baik, lanjut Presiden, situasi tersebut dapat mengganggu bahkan merusak capaian ASEAN selama ini.
“Untuk itu selain di Samudera Pasifik, ASEAN harus dapat berkontribusi di Samudera Hindia. Kontribusi tersebut hanya dapat terealisasikan apabila kita tetap memegang teguh kesatuan dan sentralitas ASEAN,” lanjutnya.
Usulan konsep Indo Pasifik ini telah disampaikan Indonesia pada pertemuan retret Menlu ASEAN, Januari 2018. Indonesia juga telah melakukan komunikasi dengan beberapa dialogue partners mengenai kerjasama Indo - Pasifik.
Menurut Mantan Gubernur DKI itu, konsep Indo-Pasifik ASEAN penting sekali artinya agar ASEAN tetap relevan, tetap dapat memainkan sentralitasnya dan menunjukkan kemampuan ASEAN dalam mengelola perubahan lingkungan strategis.
Presiden juga mengingatkan di kawasan Indo-Pasifik di dua samudera Hindia dan Pasifik, semua bisa sama-sama mengetahui dan merasakan perebutan pengaruh (sphere of influence) dan rivalitas kekuatan-kekuatan besar, seperti ancaman perang dagang dan ancaman keamanan lintas batas, khususnya di laut.
"Jika tidak dikelola dengan baik situasi tersebut akan mengganggu bahkan merusak capaian kita selama ini," katanya.
Untuk itu kata dia, selain di Samudera Pasifik, ASEAN harus dapat berkontribusi di Samudera Hindia sebagai poros (fulcrum) kawasan Indo-Pasifik.
"Kontribusi tersebut hanya dapat terealisasikan apabila kita tetap memegang teguh kesatuan dan sentralitas ASEAN," katanya.
Baca juga: Presiden ingin kemitraan Indo-Pasifik kedepankan sentralitas ASEAN
Baca juga: Jokowi usulkan tiga upaya wujudkan kemitraan Indo-Pasifik
Baca juga: Jokowi undang para pemimpin ASEAN ke Bali
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018