... tidak mengulangi sejarah yang tidak menguntungkan ketika kesepakatan antara Korea sebelumnya... gagal tak lama setelah dimulai...

Seoul (ANTARA News) - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, berjanji memastikan kesepakatan yang dicapai dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, dalam KTT Jumat (27/04) akan diimplementasikan, tidak seperti janji-janji sebelumnya.

Kedua negara Korea itu akan berkoordinasi secara erat untuk memastikan bahwa mereka tidak “mengulangi sejarah yang tidak menguntungkan ketika kesepakatan antara Korea sebelumnya... gagal tak lama setelah dimulai,” ujar Kim, setelah KTT dengan Moon.

Sinyal dan niatan untuk menjalin perdamaian di Semenanjung Korea pasca Perang Korea meletus pernah terjadi pada 2002 dan 2007, namun tidak pernah menjadi kenyataan sesungguhnya.

“Mungkin ada reaksi balik, kesulitan dan frustrasi selama prosesnya. Tetapi kemenangan tidak bisa dicapai tanpa susah payah," kata dia.

Pengayaan senjata pemusnah massal Korea Utara telah membuat negara itu semakin terisolasi, dan dijatuhi serangkaian sanksi Dewan Keamanan PBB.

"Panmunjom, tempat KTT digelar di Zona Demiliterisasi yang membagi kedua negara Korea, merupakan 'simbol perpecahan yang menyayat hati'," ujar Kim.

Namun, jika itu menjadi “simbol perdamaian, Korea Utara dan Selatan yang memiliki satu darah, satu bahasa, satu sejarah dan satu budaya, akan kembali menjadi satu, dan rakyat dari seluruh generasi akan menikmati kemakmuran,” tambahnya.(kn)

Baca juga: Senyuman dan jabat tangan warnai mulainya pertemuan dua pemimpin Korea

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018