Banjarmasin (ANTARA News) - Deputi III Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRG Myrna Safitri mengatakan sebanyak 265 desa dari tujuh provinsi mengikuti Jambore Masyarakat Gambut 2018 di Taman Sahbirin, Desa Kiram, Banjar, Kalimantan Selatan.
"Ada perwakilan dari 265 desa yang ikut di Jambore Masyarakat Gambut kali ini. Jumlahnya jauh lebih banyak karena di 2016 hanya dari 50 desa yang ikut serta," kata Myrna di Banjarmasin, Jumat.
Jambore Masyarakat Gambut 2018 mengambil tema "Rayakan Gambut Pulihkan Indonesia". "Harus dirayakan karena dalam dua tahun ini kondisi suram sudah mulai dilewati masyarakat yang hidup di lahan gambut," lanjutnya.
Yang membedakan jambore kali ini, menurut Myrna, tidak lagi mengumpulkan atau mencari tahu persoalan yang dihadapi masyarakat di lahan gambut, tetapi justru memperlihatkan praktik-praktik terbaik masyarakat yang sukses mengelola lahan gambut.
Sebelumnya ia mengatakan kegiatan Jambore Masyarakat Gambut 2018 ini akan diisi dengan dialog kebijakan dari pusat hingga daerah sehingga masyarakat tahu kebijakan yang sudah dikeluarkan. "Ada juga Peraturan Daerah terkait gambut yang telah dikeluarkan untuk mendukung kegiatan restorasi. Besok di jambore kita bisa tahu dari mana saja".
Praktisi bisnis juga hadir dengan berbagai usaha pertanian organik. Sektor swasta memiliki standar dan masyarakat miliki bahan baku, dan mereka akan bertemu dalam Jambore Gambut.
Lalu, ia mengatakan, ada kelas paralel dalam Tenda Berbagi dengan lima tema, diantaranya pengolahan lahan dan pertanian gambut termasuk Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB), pemeliharaan infrastruktur pembasahan gambut, akses pendanaan dan modal dengan menghadirkan praktisi, promosi produk gambut, pemberian nilai tambah untuk kerajinan dengan menghadirkan pengrajin.
"Kegiatan terakhir adalah keliling gambut," ujar dia.
Kepala BRG Nazir Foead dalam kesempatan yang sama mengatakan sekitar 2000 pemangku kepentingan mulai dari petani hingga pembudidaya dari tujuh provinsi prioritas restorasi gambut yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Papua bersama BRG, Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) hingga akademisi mengikuti Jambore Masyarakat Gambut 2018.
Masyarakat akan berbagi apa yang telah dipelajari selama dua tahun terakhir. Harapannya dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) juga semakin kuat dengan mengetahui keberhasilan upaya-upaya masyarakat ikut merestorasi gambut, lanjutnya.
"Pesan Presiden selain gambut harus basah, tidak terbakar lagi, tapi masyarakat juga harus dilibatkan, bukan hanya kontraktor yang bekerja di lapangan melakukan kerja restorasi," ujar Nazir.
Pewarta: Virna Puspa S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018