Kepercayaan asing juga masih terjaga di tengah peringkat utang Indonesia yang berada dalam investment grade."
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore, bergerak menguat tipis senilai satu poin menjadi Rp13.874 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.875 per dolar Amerika Serikat (AS).
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta mengatakan bahwa mata uang rupiah bergerak sedikit menguat terhadap dolar AS seiring turunnya tingkat bunga yang ditawarkan oleh pasar (yield) obligasi AS menjadi 2,98 persen.
"Situasi itu menahan tekanan terhadap aksi jual asing di pasar keungan domestik dan mendorong apresiasi nilai tukar rupiah, meski terbatas," katanya.
Ia menambahkan bahwa sentimen positif juga datang dari dalam negeri di mana Bank Indonesia berpeluang untuk menaikan tingkat suku bunga jika nilai tukar rupiah terus mengalami tertekan.
Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Rully Nova menyatakan bahwa fundamental ekonomi Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang kuat menyusul data inflasi yang masih sesuai dengan kisaran target, serta defisit transaksi berjalan yang dalam batas aman.
"Kepercayaan asing juga masih terjaga di tengah peringkat utang Indonesia yang berada dalam investment grade," katanya.
Baca juga: Presiden: "investment grade" bukti tata kelola membaik
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat (27/4) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp13.879 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.930 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018