Jakarta (ANTARA News) - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyatakan perkembangan pembangunan sarana transportasi massal MRT di ibukota saat ini sudah mencapai 93,34 persen.
"Terhitung sampai dengan 25 April 2018, progres pengerjaan proyek MRT Fase 1 (Lebak Bulus-Bundaran HI) telah mencapai 93,34 persen," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, total keseluruhan 93,34 persen itu terdiri dari penyelesaian konstruksi stasiun bawah tanah yang mencapai 96,24 persen dan penyelesaian konstruksi layang sebesar 90,45 persen.
Sementara itu, sambung dia, untuk kemajuan pembangunan depo MRT di Lebak Bulus dan Stasiun MRT Lebak Bulus saat ini sudah mencapai 94,22 persen.
"Saat ini, kami juga melakukan maintenance, karena di bagian dalam Stasiun Lebak Bulus sedang dilakukan pengerjaan entrance pada sisi kiri dan kanan pintu keluar," ujar William.
Lebih lanjut, dia menuturkan saat ini pihaknya juga tengah melakukan pengerjaan interior, salah satunya fokus sistem track work.
"Untuk progres pekerjaan pemasangan rel kereta saat ini telah mencapai sekitar 60 sampai 70 persen. Pekerjaan ini masih terus berlanjut," tutur William.
Baca juga: Gerbong MRT akan diuji coba bulan ini
Baca juga: Dua belas kereta MRT tiba di Jakarta
Dia mengungkapkan kehadiran moda transportasi massal berbasis rel tersebut diyakini akan mampu menjadi salah satu solusi masalah kemacetan di ibukota.
"Dengan adanya MRT, akan ada perubahan gaya hidup masyarakat yang beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik. Kehadiran MRT juga sekaligus diharapkan dapat memperbaiki kualitas udara di Jakarta," ungkap William.
Baca juga: Sandiaga optimistis LRT digunakan saat Asian Games
Baca juga: Warga huni lahan proyek, depo LRT Tambun terhambat
Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018