Bandung (ANTARA News) - Direktur Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Departemen Perhubungan, Suroso Alimuso, mengatakan, pihaknya membentuk tim untuk melakukan audit angkutan mulai angkot, mikrobus, bus dan truk. "Sebagai tahap pertama audit transportasi jalan raya ini akan dilakukan di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Depok. Daerah itu menjadi pilot project, selanjutnya akan dilakukan di seluruh daerah di Indonesia," kata Suroso di sela-sela Sosialisasi Keselamatan Angkutan Jalan Raya di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Selasa. Tim yang terdiri dari jajaran Departemen Perhubungan, kepolisian, Organda, SPTI dan pemegang lisensi kendaraan angkutan itu dimaksudkan untuk mengetahui dan menggali kendala yang terjadi di lapangan terkait kelayakan kendaraan umum dan angkutan truk itu. "Nantinya akan diketahui, apakah akibat rendahnya disiplin mengemudi, infrastruktur tranportasi yang tidak memadai atau karena terjadi `over supply` kendaraan umum sehingga rasionya tidak ideal lagi," kata Suroso. Dalam audit transportasi jalan raya itu, lanjut dia, juga diharapkan bisa mengetahui kualitas perawatan kendaran oleh pihak perusahaan angkutan yang terkait. Semua elemen dan yang terkait dalam transportasi jalan di Jabodetabek akan dicek secara menyeluruh. "Tak boleh salahkan siapa-siapa, semua pihak harus punya tanggung jawab menjaga keselamatan di jalan raya," katanya. Ia menyebutkan, pihak perusahaan mempunyai posisi paling penting untuk kontrol kendaraan sebelum beroperasi. Selain melakukan perawatan kelaikan kendaraannya, perusahaan juga berkewajiban membina para sopirnya untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang. "Meski armada tidak baru, tapi perawatan yang baik akan menutupi usia tua kendaraan umum disamping kehati-hatian dari pengemudinya," kata Suroso. Ia menyebutkan, sebagian besar kecelakaan lalu lintas 80-90 persen akibat faktor manusia atau "humman error". "Pengemudi tidak sebatas tangkas menyetir kendaraan saja tapi pengendalian emosi saat mengemudi juga sangat penting," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007