Pandeglang (ANTARA News) - Populasi Badak Jawa bercula satu di Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) kian terancam punah akibat perburuan yang dilakukan masyarakat sekitar. "Kami khawatir Badak bercula satu punah karena jumlah yang ada sangat berbahaya kepunahan akibat perburuan dari orang-orang yang tak bertanggungjawab," kata Kepala Balai (TNUK), Puja Utama kepada, ANTARA News, Selasa. Ia mengatakan, saat ini jumlah populasi Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon diperkirakan tinggal 60 ekor lagi. Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan pengawasan keamanan di sekitar kawasan TNUK karena Badak bercula satu termasuk binatang langka di dunia. "Pengawasan dilakukan selalu ketat agar populasi Badak Jawa bisa terselamatkan dari perburuan warga sekitar karena nilai jualnya cukup tinggi," katanya. Ia juga mengatakan, perburuan binatang-binatang langka di kawasan TNUK bukan hanya saja BadakJawa, tetapi harimau Tutul dan harimau Jawa. Namun demikian, jumlah populasi binatang harimau Jawa dan Tutul saat ini sudah langka karena adanya perburuan tersebut untuk dijual kulitnya. "Saya belum mendata populasi harimau tersebut, namun jumlahnya cukup sedikit," jelasnya. Menurut dia, terbatasnya aparat polisi hutan (jagawana) juga mengakibatkan bebasnya para pemburu masuk ke Kawasan TNUK yang luas lahannya ribuan hektare itu. Oleh karena itu, pihak Balai TNUK meminta adanya pertambahan personel aparat keamanan untuk mencegah kepunahan binatang-binatang langka di dunia itu, katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007