Empat negara itu yakni Kolombia, Meksiko, Peru, dan Chile, katanya dalam acara "Pacific Alliance Day" di Jakarta, Kamis malam.
Dubes Jose menjelaskan salah satu syarat menjadi associate member Pacific Alliance adalah memiliki perjanjian kerja sama perdagangan bebas dengan lebih dari satu negara anggota.
"Indonesia sudah mempunyai perjanjian ekonomi dengan Chile, dan sekarang sedang dalam tahap negosiasi dengan Peru. Indonesia berada dalam posisi bagus untuk menjadi associate member kami pada masa depan," ujar dia.
Menjadi bagian dari blok perdagangan yang terbentuk pada 28 April 2011 dinilai akan memberikan banyak keuntungan bagi Indonesia.
Pacific Alliance adalah ekonomi terbesar ke-8 dunia dengan populasi mencapai 225 juta orang.
Blok ini juga memiliki cadangan energi dan sumber daya alam yang menjanjikan. Jika digabungkan, empat anggota Pacific Alliance adalah produsen minyak terbesar ke-16 dunia dan produsen energi terbarukan terbesar ke-9 dunia.
Bertujuan menciptakan sebuah kawasan terintegrasi untuk pergerakan barang dan jasa, modal, serta manusia, Pacific Alliance telah berhasil menghapuskan 92 tarif perdagangan antarempat negara anggotanya.
"Ekonomi Amerika Latin cukup dinamis, jadi kalau anda ingin berbisnis, Pacific Alliance adalah mitra yang tepat," kata Jose.
Saat ini, lima negara yakni Kanada, Australia, Singapura, Selandia Baru dan segera menyusul Korea Selatan sedang bernegosiasi untuk menjadi associate member Pacific Alliance.
"Saya rasa Indonesia tertarik (menjadi associate partner berikutnya)," kata Dubes Jose.
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018