Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengontrol dengan ketat persiapan cabang olahraga untuk menuju Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September yang salah satunya adalah cabang olahraga sepak takraw.
"Asian Games kali ini adalah 56 tahun kesempatan yang muncul lagi sebagai tuan rumah setelah 1962. Ini momentum ukiran sejarah seluruh atlet termasuk sepak takraw. Makanya persiapan harus dilakukan dengan baik," kata Deputi Peningkatan Prestasi Kemenpora, Mulyana di Depok, Jawa Barat, Kamis.
Menurut dia, pemerintah sangat konsen dan mendukung penuh apa yang diperlukan untuk mencapai prestasi terbaik, termasuk dalam dukungan pelatnas dan "training camp" ke luar negeri.
"Manfaatkan dengan baik dukungan pemerintah dan berbagai pihak termasuk training camp ke luar negeri. Jangan pernah takut kepada lawan. Lawan kita bukan Thailand, bukan Myanmar, akan tetapi lawan kita yang sesungguhnya adalah ketakutan itu sendiri. Jangan pernah takut, darah kita merah pikiran kita putih, terus berlatih dan persembahkan prestasi," katanya, menambahkan.
Timnas sepak takraw Indonesia saat ini terus menjalani pemusatan latihan dan uji coba. Pemusatan latihan sendiri sebelumnya digelar di Icuk Sugiarto Training Center (ISTC) Sukabumi. Tidak hanya berlatih, namun juga menjadi tempat untuk seleksi pemain sebelum penetapan tim inti.
Berdasarkan data dari Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PB PSTI), ada 42 atlet dari berbagai daerah yang menjalani seleksi dan akhirnya terseleksi menjadi 24 pemain dengan rincian 12 pemain putra dan 12 putri.
Pemain hasil seleksi ini kemampuannya terus diuji yang salah satunya melalui pertandingan di GOR Markas Korps (Mako) Brimob, Kelapa Dua, Depok.
"Kami juga sudah menjadwalkan untuk melakukan pelatihan dan ujicoba di luar negeri. Rencananya, kami akan melakukan pelatihan di Thailand, 21 April sampai 11 Mei," ujar Manajer Pelatnas Sepak Takraw Asian Games Tri Gunawan Hadi.
Sementara itu, Wakil Komandan Korps (Wadankor) Brimob Brigjen Pol Abdul Rakhman Baso menyampaikan bahwa eksebisi di GOR Mako Brimob ini adalah sebagai wujud nyata dukungan Polri terhadap suksesnya hajat besar bangsa Indonesia, Asian Games 2018.
"Apa yang kami lakukan ini tidak lain adalah wujud nyata semboyan TNI-Polri siap menyukseskan Asian Games 2018. Dan pada sepak takraw juga ada atletnya yang merupakan anggota Brimob. Para atlet adalah pahlawan bagi 250 juta penduduk Indonesia, selamat berlatih, dan saatnya bertanding nanti persembahkan prestasi terbaik," katanya.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018