Jakarta (ANTARA News) - Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) mengajak masyarakat di Indonesia untuk mencegah kebakaran hutan saat penyelenggaraan Asian Games pada Agustus.
"Kami bekerjasama dengan para pemangku kepentingan untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran karena asap dari kebakaran dapat mengganggu atlet yang sedang bertanding," kata Sekretaris Jenderal INASGOC, Eris Herryanto, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
INASGOC, menurut dia, mengantisipasi kemunculan kebakaran hutan terutama yang mempengaruhi pertandingan di Palembang, Sumatera Selatan menyusul perkiraan puncak musim kemarau di seluruh wilayah Indonesia pada Agustus.
"Selain lembaga dan badan negara, kami juga mengajak masyarakat untuk membantu mencegah dan menanggulangi hutan guna menyukseskan penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang," kata purnawirawan marsekal madya TNI AU yang gemar terbang aerobatik ini.
Dia menambahkan, asap kebakaran hutan juga akan menurunkan kualitas udara di sekitar lokasi pertandingan meskipun jaraknya jauh dari titik kebakaran hutan.
INASGOC melibatkan Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Restorasi Gambut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI dan polisi, serta pemerintah-pemerintah daerah di sejumlah wilayah terutama di Sumatera dan Kalimantan.
"Kami telah mengidentifikasi sekitar 47 titik rawan kebakaran di Sumatera Selatan. Area terbesar yang rawan yaitu di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyu Asin, dan Musi Banyu Asin," kata Ketua Tim Restorasi Gambut Sumatera Selatan, Najib Asmani.
Tim Restorasi Gambut, menurut dia, telah menyiapkan sekitar 5.000 kanal dan embung sebagai tempat cadangan air. Kami juga telah menempatkan 755 posko pencegahan kebarakan di Sumatera Selatan.
"Kami akan membuat 1.000 titik cadangan air lagi pada Mei di Sumatera Selatan sebagai embung cadangan," kata dia.
Kepala Subdirektorat Pengedalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Untung Suprapto, mengatakan, kementeriannya telah melakukan patroli terpadu pencegahan hutan sehingga dapat meminimalisasi risiko kebakaran hutan.
"Petugas patroli kami sekaligus mengidentifikasi sumber-sumber air di sekitar lokasi hutan di Sumatera Selatan, termasuk kedalaman sumber air itu. Sumber air cadangan itu bermanfaat ketika terjadi kebakaran kami sudah mengetahui lokasi air," kata dia.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018