Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei, mengatakan, penanggulangan bencana memerlukan kolaborasi dan kemitraan yang kuat antara pemerintah dengan masyarakat.
"Hari Kesiapsiagaan Bencana merupakan salah satu upaya untuk memperkuat kolaborasi dan kemitraan itu. Penanggulangan bencana adalah urusan bencana. Tidak bisa hanya pemerintah," kata dia, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan, Hari Kesiapsiagaan Bencana memiliki arti penting untuk menciptakan budaya sadar bencana. Bila tidak ada kesadaran terhadap bencana, maka korban akan lebih sulit untuk diselamatkan.
Bila budaya sadar bencana sudah terbentuk, setiap orang paham ancaman bencana di wilayahnya masing-masing. Selain memahami ancaman bencana, mereka juga paham tentang sistem peringatan bencana dan bagaimana menanggapi sistem peringatan itu.
Karena itu, pelatihan menghadapi bencana harus sering dilakukan. Apalagi, Indonesia berada di wilayah yang rawan bencana.
"Pelatihan menghadapi bencana harus terus menerus dilakukan, tidak hanya saat Hari Kesiapsiagaan Bencana. Jutaan orang Indonesia tinggal di daerah yang rawan bencana," tuturnya.
Hari Kesiapsiagaan Bencana diperingati serentak di seluruh Indonesia dengan menggelar berbagai pelatihan simulasi menghadapi bencana di berbagai daerah.
Di Gedung Graha BNPB, Jakarta, juga diadakan simulasi menghadapi bencana gempa bumi dan kebakaran yang diikuti seluruh pegawai dan pengunjung BNPB.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018