Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI, Marsekal TNI Djoko Suyanto, menegaskan bahwa penggantian Pangdam XVI/Pattimura merupakan konsekuensi karena Pangdam yang digantikan yang bersangkutan tidak dapat melaksanakan tugas pengamanan secara baik. "Apa pun alasannya, setiap pejabat TNI, apakah itu staf atau pimpinan, kalau tidak bisa melaksanakan itu dengan benar sesuai dengan tuntutan tugasnya, itu berisiko. Itulah yang dilaksanakan sekarang," katanya setelah menghadiri acara pembekalan Program Peserta Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XV Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Istana Negara, Jakarta, Selasa. Sebelumnya, Mayjen TNI Rasyid Qurnuen Aquary ditetapkan sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVI/Pattimura menggantikan Mayjen TNI Sudarmaidy Subandi, menyusul insiden "tarian liar" dibarengi upaya pengibaran bendera Republik Maluku Selatan (RMS) saat peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 29 Juni 2007, di Ambon. Selain Pangdam Pattimura, Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Maluku, Brigadir Jendral Pol. Guntur Gatot Setyawan, dan Komandan Korem (Danrem) Ambon juga dicopot dari jabatannya terkait insiden tersebut. Rasyid kini menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus TNI AD (Kopassus), dan sebelumnya sempat menjadi sebagai Panglima Divisi I/Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad). Sementara itu, Sudarmaidy selanjutnya menjadi perwira tinggi Markas Besar (Mabes) TNI AD. Mengenai kapan pelantikan dan serah terima jabatan Pangdam Pattimura dilakukan, Panglima TNI mengatakan, hal itu tergantung pada Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) untuk melaksanakannya. Menjawab pertanyaan pers, mengenai alasan dipilihnya Danjen Kopassus sebagai Pangdam Pattimura, Panglima TNI mengatakan, tidak ada alasan khusus mengenai penetapan tersebut. "Yang jelas, pembinaan kaderisasi, karena itu harus ada dan akan terus berlanjut. Bahwa beliau dari Kopassus atau dari mana saja, tidak menjadi pertimbangan khusus," katanya. Mengenai kemungkinan penggantian Komandan Pasukan Pengawal Presiden (Dan Paspampres), Panglima TNI mengatakan, belum ada pembicaraan tentang hal itu. "Belum ada pembicaraan tentang hal itu. Yang dalam konteks, baru penggantian ini. Kalau pun nanti ada pergantian, itu rutin yang harus kita laksanakan karena ada yang harus pensiun, mutasi dan ada juga yang memerlukan figur-figur berpengalaman," ujar Panglima TNI menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007