Jakarta (ANTARA News) - Jumlah transaksi perbankan di Bank Permata yang menggunakan telepon saat ini terus melonjak hingga 18.000 hubungan telepon per hari senilai Rp40 miliar per bulan. "Dengan jumlah telepon masuk 18.000 per hari dan jumlah transaksi rata-rata yang mencapai Rp40 miliar per bulannya, kami melihat telah terjadi pergeseran nasabah dalam hal melakukan transaksi perbankannya. Transaksi melalui telepon menjadi salah satu alternatif yang relatif murah, efektif dan efisien serta memiliki kecenderungan yang semakin meningkat," kata Direktur Ritel Banking Permata Bank, Shalini Warrier, dalam peluncuran "call center" Bank Permata di Jakarta, Selasa. Menurut dia, dengan peluncuran akses bernomor tunggal (single access number) 500-111 tersebut, maka Bank Permata dapat memberikan solusi untuk menjawab kebutuhan nasabah atas transaksi perbankan modern. Selain itu, pusat layanan per telepon (call center) itu dilakukan Bank Permata untuk secara konsisten meningkatkan layanannya kepada nasabah karena melalui layanan 500-111 terbut, nasabah dapat mengakses PermataTel dengan menggunakan pulsa lokal dari fixed line di seluruh kota di Indonesia dimana cabang PermataBank berada. Selain nomor yang mudah diingat dan jangkauan wilayah yang lebih luas, layanan ini juga memberikan kualitas suara yang lebih jernih. "Kemudahan nasabah dalam mengakses PermataTel merupakan hal utama yang menjadi fokus perhatian kami. Oleh karena itu dengan memberikan nomor akses yang mudah diingat, kami berharap nasabah akan semakin mudah berhubungan dengan banknya (point of contact). Hal ini merupakan salah satu langkah lagi dalam komitmen kami yang berkelanjutan untuk meningkatkan customer experience," katanya. Selain melalui fixed line, PermataBank juga memberikan kemudahan kepada nasabah untuk menghubungi PermataTel melalui ponsel di 63399. Dengan ditopang oleh teknologi yang baik serta dukungan sumber daya manusia yang handal PermataTel diharapkan dapat menjadi solusi bagi nasabah akan layanan perbankan tanpa dibatasi ruang dan waktu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007