"Tahun ini jumlah SMP dan Tsanawiyah yang ikut UNBK meningkat menjadi 63 persen atau sebanyak 28.400 sekolah, yang sebelumnya 32 persen. Hal itu menyebabkan pengguna server berlebih dan terjadi gangguan," kata Muhadjir di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan kelebihan pengguna terjadi pada Indonesia bagian barat yang diikuti sekitar 23 ribu sekolah.
Dia pun meminta maaf tentang kejadian tersebut, sebagai bentuk evaluasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menambah kapasitas server pusat tersebut.
Kemudian ujian UNBK juga akan dimulai secara bergilira sehingga tidak macet saat menggunakan server.
"Nanti dibagi jadi beberapa kelompok, setiap kelompok diberi jeda 10 menit mungkin sudah cukup, sehingga tidak ada lagi kejadian seperti ini," kata dia.
Dia juga mengapresiasi sekolah-sekolah menengah yang antusias mengikuti UNBK.
Dia berharap tahun depan keikutsertaan sekolah menengah akan naik hingga 80 persen.
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018