Jakarta (ANTARA News) - Panja Panitia Anggaran DPR menetapkan asumsi pertumbuhan ekonomi dalam APBN-Perubahan 2007 menjadi 6,3 persen, dari kesepakatan awal pemerintah dan Komisi XI DPR, 6,1-6,4 persen. "Asumsi APBN-P 2007 yang sudah disepakati, yaitu pertumbuhan ekonomi 6,3 persen, inflasi 6 persen, SBI 8 persen, kurs Rp9.050 per dolar AS, lifting minyak 950 ribu barel/hari, dan harga minyak 60 dolar AS/barel," kata Ketua Panja B Panitia Anggaran DPR, Hafiz Zawawi, usai rapat Panja dengan pemerintah di Gedung DPR, Jakarta, Senin malam. Dikatakannya pemerintah diminta kerja keras untuk menumbuhkan investasi, karena kondusifnya makro ekonomi, sehingga bisa menutupi potensi turunnya penerimaan perpajakan. Asumsi itu, katanya, akan dibahas pada tingkat selanjutnya, yaitu pada tingkat panitia anggaran. Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Rusman Heriawan, mengatakan bergesernya masa panen dan kenaikan penjualan kendaraan mendorong pertumbuhan yang lebih baik pada triwulan kedua hingga melebihi angka 6 persen. "Angkanya mengelompok di sekitar (proyeksi pemerintah 6-6,11 persen) itu, baik BI maupun Depkeu. Dan Bappenas malah lebih optimis dengan 6,2-6,4 persen," katanya. Menurut Rusman, peran pergeseran musim panen akibat anomali musim memiliki porsi yang besar pada angka pertumbuhan ekonomi. Sedangkan kenaikan penjualan kendaraan, tambahnya, akan meningkatkan jumlah setoran pajak pertambahan nilai (PPN) kepada negara. (*)

Copyright © ANTARA 2007