"Saya suka ketika saya menghadapi peluang dan membuktikan kalau yang skeptis terhadap saya itu salah. Saya di sini dengan tujuan. Suatu hari saya akan menjadi juara dunia," kata Priscilla Hertati Lumban Gaol dalam keterangan yang diterima media di Jakarta, Rabu.
Tahapan untuk menjadi juara kejuaraan yang indentik dengan pria ini memang terbuka setelah petarung berusia 29 tahun ini menjadi salah satu petarung yang akan berlaga di One : Grit and Glory di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, 12 Mei 2018.
Priscilla yang mempunyai disiplin beladiri kickboxing dan wushu ini sesuai dengan rencana akan menghadapi petarung asal Filipina, Rome Trinidad pada kelas atomweight. Kemenangan jelas menjadi target utama karena merupakan pijakan menuju juara dunia.
Untuk tampil di JCC, Priscilla memang memiliki bekal yang bagus setelah meraih dua kemenangan beruntun pada kejuaraan yang sama. Pertama mampu mengalahkan petarung Audreylaura Boniface dalam satu ronde pada Januari dan mengalahkan petarung Filipina, Krisna Limbaga satu bulan berikutnya.
"Saya bukan tipe yang gampang menyerah terhadap masa depan. Banyak orang yang gagal setelah mengalami kekalahan. Tapi saya tidak seperti itu orangnya. Ketiga gagal, itu justru memberikan saya pandangan yang berbeda terhadap diri saya. Saya semakin kuat," kata petarung asal Jakarta itu.
Perjalanan Priscilla untuk menjadi petarung profesional memang panjang. Bahkan, dirinya mengaku jika banyak teman yang memandang aneh karena fokus pada kegiatan yang identik dengan pria itu. Namun, seiring perjalanan waktu banyak yang memberik dukungan.
"Beberapa teman sih dukung saya. Tapi ada juga yang tanya, kapan kamu berhenti? Kan lebih baik cari kerjaan lain dari pada berlaga, karena umur kamu terus bertambah?. Keluarga saya perhatian sekali terhadap keselamatan saya," kata Priscilla.
Setelah menajajaki karirnya dalam seni bela diri campuran lebih dari setahun yang lalu, Priscilla berpendapat bahwa seorang perempuan tetap bisa memiliki kesempatan terbuka untuk sukses diolah raga yang didominasi pria ini selama 25 tahun belakangan bukanlah sesuatu yang mustahil.
"Saya akan terus berkampanye kepada siapa pun yang tidak mengerti keindahan dari olah raga ini. Seni bela diri campuran bukan saja mengenai pertarungan. Tetapi tujuan utamanya mengeluarkan potensi diri baik bagi pria maupun perempuan. Sudah banyak bukti yang bisa kita lihat di atas ring maupun didalam?cage. Membutuhkan tenaga dan waktu yang tidak sedikit untuk mencapai potensi diri maksimal dalam olahraga ini," terang Priscilla.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018