Makassar (ANTARA News)- Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts mengisyaratkan siap meladeni permainan terbuka yang dikembangkan tim tuan rumah Sriwijaya FC dalam lanjutan kompetisi Liga 1 di Stadion Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, pada Sabtu (28/4).
Alberts di Makassar, Rabu, mengatakan kondisi timnya tidak sama saat menghadapi Barito Putera. Saat itu PSM kehilangan tiga pemain asing, yang memaksa dia menerapkan strategi bertahan dalam pertandingan yanng berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan tim asal Kalimantan Tengah.
"Ketika lawan Barito Putera, kita tidak punya Marc Anthony Klok, Wiljam Pluim dan Bruce Djite sehingga kualitas kita juga terbatas. Itupun yang membuat kita mau tidak mau harus memasukkan pemain pengganti," katanya.
Sementara PSM Makassar saat menghadapi Sriwijaya FC memang sedikit lebih baik karena menurunkan Marc Anthony Klok.
Wiljam Pluim juga masih ditunggu kedatangannya dan diharapkan bisa ikut ke Palembang.
Baca juga: Wiljam Pluim tinggalkan PSM jelang melawan Barito
Ia menjelaskan, Sriwijaya FC yang akan tampil dihadapan pendukung fanatiknya merupakan tim yang punya potensi bermain terbuka. Komposisi pemain Sriwijaya dipadati sederet penyerang, dengan begitu mereka mampu tampil agresif untuk mencetak gol cepat.
Setelah melihat kondisi itu, ia tidak akan menggunakan strategi yang sama ketika menghadapi Barito Putera beberapa pekan lalu.
"Sriwijaya FC merupakan tim berbeda dan memiliki karakter menyerang, maka dengan kekuatan yang dimiliki itupun sehingga kita lebih waspada, apalagi mereka begitu cepqat berada di belakang pertahan lawan," ujarnya.
Pelatih asal Belanda itu mengatakan tim yang diasuhnya terus mematangkan kemampuan sebelum menghadapi tuan rumah Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan.
"Kita memutuskan latihan pagi dan besok atau kita laksanakan dua kali latihan untuk lebih mematangkan strategi dan koordinasi antar pemain," ujarnya.
Baca juga: PSM termotivasi sapu bersih tiga pertandingan awal
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018