Okpo, Korea Selatan (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan setelah kapal selam kedua kerja sama dengan Korea Selatan KRI Ardadedali-404 diserahkan, maka pemerintah fokus kepada pembuatan kapal selam sendiri.
"Ini dulu disempurnakan, kapal kelima keenam itu kita buat sendiri, masak sampai lima kali tidak bisa buat-buat, kita bukan orang bodoh, banyak orang pintar," ujar Menhan kepada Antara usai penamaan dan penyerahan kapal selam KRI Ardadedali-404 di galangan kapal Daewoo Shipbuilding and Marine (DSME), Okpo, Korea Selatan, Rabu.
Kapal selam ketiga kerja sama dengan Korea Selatan dibuat PT PAL, ujar Menhan, sehingga setelah ini PT PAL akan bekerja menyambung bagian-bagian kapal selam yang telah dikirim dari Korea Selatan.
Penyambungan kapal selam yang akan dinamai KRI Alugoro-405 itu sudah berjalan dan diperkirakan akan selesai dalam beberapa bulan ke depan.
Setelah kapal selam ketiga kerja sama dengan Korea Selatan selesai, Menhan menuturkan diperlukan beberapa kerja sama lagi hingga akhirnya dapat benar-benar membuat kapal selam sendiri.
"Kemudian ditambah dua, tiga, kerja sama, setelah itu kita bisa buat sendiri, itu arti makna yang awal dari kerja sama ini," ujar Ryamizard Ryacudu.
Pada 1960-an, ucap dia, Tanah Air mempunyai 12 kapal selam, sementara hingga sebelum kerja sama dengan Korea Indonesia hanya memiliki dua kapal selam.
Kini dengan tambahan tiga kapal selam, Indonesia memiliki lima kapal selam, tetapi jumlah tersebut dinilainya masih kurang dan setidaknya menyamai jumlah 12 kapal selam.
"Kalau tidak ya kita mundur dong, dulu 12 masa kurang dari itu, 12 saja sudah mundur, nanti akan bertambahlah, tetapi kita belajar terus kita akan membuat kapal lebih canggih dengan dasar ini," ucap Menhan.
Baca juga: Menhan: KRI Ardadedali-404 tambah daya gentar Indonesia
Baca juga: Makna nama KRI Ardadedali-404, kapal selam terbaru Indonesia
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018