Jakarta (ANTARA News) - Mayjen TNI Rasyid Qurnuen Aquary ditetapkan sebagai Panglima Kodam XVI/Pattimura menggantikan Mayjen TNI Sudarmaidy, menyusul insiden bendera Republik Maluku Selatan (RMS) saat peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada 29 Juni, di Ambon.
"Penggantian itu merupakan konsekuensi karena yang bersangkutan tidak bisa melaksanakan tanggung jawabnya secara maksimal saat pelaksanaan Harganas kemarin," kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen, ketika dikonfirmasi ANTARA, di Jakarta, Selasa.
Rasyid kini menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus TNI AD (Kopassus) dan sebelumnya sempat menjadi sebagai Panglima Divisi I/Kostrad.
Sementara itu, pejabat lama Sudarmaidy selanjutnya menjadi perwira tinggi Mabes TNI AD.
Tentang kapan serah terima jabatan akan dilakukan, Sagom menjelaskan acara itu diserahkan kepada Mabes TNI AD.
Selain Pangdam Pattimura, Kepala Polisi Daerah Maluku Brigadir Jendral Polisi Guntur Gatot Setyawan juga dicopot dari jabatannya terkait insiden bendera RMS itu.
Tim evaluasi insiden RMS yang dipimpin Sekretaris Menko Polhukam, Letjen TNI Agustadi Sasongko Purnomo, menetapkan insiden itu terjadi sebagai akibat kelalaian aparat di lapangan untuk mengamankan penyelenggaraan acara.
"Selain itu, tidak ada koordinasi antara aparat pengamanan dengan penata acara," kata Agustasi.
Pasca kejadian itu, saat ini pihak keamanan telah memeriksa sekitar 31 orang, termasuk para penari Cakalele itu, sedangkan dari panitia Pemda telah diperiksa tiga hingga empat orang.
"Mereka dimintai keterangan sebagai saksi," ujar Agustadi. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007