Indeks dolar AS mencapai tertinggi tiga bulan di 90,985 terhadap sekeranjang enam mata uang dalam perdagangan pagi, sementara kenaikan besar pada imbal hasil obligasi pemerintah AS sebagian besar terjadi pada Senin (23/4).
Para analis mengatakan setelah naik selama lima hari berturut-turut, beberapa pedagang tidak diragukan lagi membukukan laba menjelang peristiwa fundamental penting minggu ini.
Di sisi ekonomi, penjualan rumah keluarga tunggal baru di AS pada Maret 2018 berada pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 694.000 unit, menurut perkiraan yang dirilis Selasa (24/4) oleh Departemen Perdagangan AS.
Angka tersebut 4,0 persen di atas tingkat Februari yang direvisi 667.000 unit dan 8,8 persen di atas perkiraan Maret 2017 sebesar 638.000 unit.
Sementara itu, Indeks Kepercayaan Konsumen dari Conference Board AS meningkat menjadi 128,7 pada April dari 127,0 pada Maret, lebih baik dari yang diperkirakan, menurut hasil survei oleh Nielsen, penyedia informasi dan analitik global terkemuka.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,20 persen menjadi 90,762 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,2237 dolar AS dari 1,2206 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3972 dolar AS dari 1,3936 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia jatuh ke 0,7598 dolar AS dari 0,7603 dolar AS.
Dolar AS dibeli 108,69 yen Jepang, lebih tinggi dari 108,64 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9787 franc Swiss dari 0,9785 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2832 dolar Kanada dari 1,2848 dolar Kanada.
Baca juga: Bank Mandiri proyeksi dolar di Rp13.700-Rp13.900 pada kuartal II
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018