"Karena banyak atap yang rusak akibat gentingnya tersapu angin kencang, maka kebutuhan yang cukup mendesak adalah terpal," kata Kepala Seksi Darurat Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Bayu Wijayanto di Yogyakarta, Selasa.
Berdasarkan hasil pendataan BPBD Kota Yogyakarta, angin kencang tersebut mengakibatkan 14 rumah mengalami kerusakan di bagian atap, serta sejumlah pohon yang ada di halaman warga ikut tumbang.
"Dari 14 rumah yang mengalami kerusakan, ada dua rumah yang kondisinya cukup parah. Namun, kami belum mendapat informasi apakah pemilik rumah akan mengungsi sementara atau tidak," katanya.
Saat ini, lanjut dia, tim reaksi cepat BPBD Kota Yogyakarta sudah melakukan koordinasi dengan pemangku wilayah khususnya pengurus RT dan RW untuk pengiriman logistik agar penyaluran bantuan tepat sasaran.
Sedangkan untuk total kerugian akibat angin kencang, lanjut dia, masih dalam proses penilaian namun seluruh petugas BPBD Kota Yogyakarta sudah diterjunkan untuk membantu melakukan penanganan, termasuk memangkas pohon yang tumbang.
Di lokasi kejadian, warga pun bergotong royong untuk melakukan pembersihan lokasi dari dampak angin kencang.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kota Yogyakarta Agus Winarto mengimbau seluruh warga meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi bencana saat pancaroba.
Sejumlah bencana yang berpotensi muncul di antaranya hujan deras ekstrim, luapan air sungai, angin kencang yang bisa menyebabkan pohon tumbang hingga baliho tumbang.
Ia juga mengingatkan warga untuk segera memberikan laporan jika mengetahui ada pohon yang terlalu rindang sehingga rawan tumbang atau baliho yang rusak. "Nanti akan kami upayakan penanganan. Bisa juga dibantu oleh dinas terkait," katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018