Jakarta (ANTARA News) - Usia 2 tahun menjadi masa bagi anak mengeksplorasi lebih luas lingkungannya dan orangtua perlu memastikan anak bisa melakukannya karena akan berdampak pada kehidupannya di masa mendatang.

"Dua tahun pertama mulai eskplorasi. Ini bagian dari stimulasi. Keterampilan bertambah. Misalnya anak mulai belajar jalan, lari, loncat. Setiap kali dia mampu melakukan keterampilan baru, rasa percaya dirinya meningkat," ujar Psikolog anak dan keluarga, Dra. Ratih Ibrahim, MM di Jakarta, Selasa.

Hanya saja, kebutuhan anak mengeksplorasi sesuatu sering terbentur larangan orangtua, karena khawatir terjadi hal buruk pada anak. Misalnya, bermain di luar rumah misalnya.

Lalu bagaimana agar orangtua tak khawatir berlebihan dan berujung mengekang anak?

"Pertama, pastikan aman. Kalau memang tak aman misalnya saat anak ingin memegang api, bilang "Nak pegangnya dari jauh saja. Apinya panas, bahaya. Nanti tangannya terbakar. Ini mengajarkan anak belajat hati-hati," papar Ratih.

Selanjutnya, pastikan orangtua terlibat dalam kegiatan anak. Keterlibatan orangtua pada kegiatan anak bisa memberikan makna bagi si anak dan ini bisa membuat dia percaya diri.

Baca juga: Tujuh langkah mengasuh anak di era digital
Baca juga: Ortu "kaku", anak bisa derita obesitas

"Mengapa? Ini saya sebut moment of truth, momen yang akan menorehkan warna dalam hidup anak. Ini saat kunci dia masuk ruang eksplorasi yang lebih luas. Saat ayah dan bundanya ada, bisa memberikan makna pada si kecil, membuat dia percaya diri," jelas Ratih.

Lalu, pastikan juga anak siap. "Si kecil harus siap. Bukannya umur 7 bulan anak dipaksa jalan, anak belum siap. Orangtua juga perlu terlibat bersama si kecil, ditemenin," tutur dia.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018