Jakarta (ANTARA News) - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja (KSPI) Said Iqbal menyebut KSPI akan mendeklarasikan calon presiden yang didukung pihaknya pada Pemilihan Presiden 2019 pada peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 2018.
"Ada sejumlah nama yang telah mengerucut dan disortir untuk nanti dideklarasikan sebagai calon presiden versi KSPI. Nama paling kuat Prabowo Subianto sudah itu," kata Ketua KSPI Said di Jakarta, Selasa.
Selain Prabowo, Said mengaku memiliki beberapa nama lain sebagai alternatif, nantinya nama-nama ini akan diundang pada Rakernas KSPI yang akan dihadiri pengurus dari 25 provinsi, 200 kabupaten dan kota hadir di Hotel Grand Cempaka pada 28 dan 29 April 2018.
"Akan ada seminar mengundang capres, seperti Pak Prabowo, Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo, Rizal Ramli dan Muhaimin Iskandar. Nanti sejumlah capres akan menyampaikan pemikirannya tentang negara sejahtera. Sehingga, para buruh bisa menentukan pilihannya secara objektif," kata dia.
Selain itu, KSPI akan memaksa calon presiden yang diusungnya menandatangi sepuluh tuntutan rakyat terkait nasib buruh ke depannya dengan menambah komponen kebutuhan hidup layak terkait pengupahan, hapus outsourcing, dan pulangkan tenaga kerja asing asal China.
Ada pula tuntutan tentang transportasi publik murah, perumahan buruh murah, dan guru honor diangkat tetap jadi PNS. Jika sudah dianggap layak, KSPI tak segan-segan menjanjikan 10 juta suara untuk memenangkan calon presiden yang didukung KSPI.
"Karena anggota KSPI 2,2 juta orang, dikalikan dengan istri dan anak maka punya suara hingga 5 juta. Kenapa sampai 10 juta? Karena kami akan bekerja juga untuk suara- suara di luar buruh KSPI," kata Said.
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018