Sana`a (ANTARA News) - Selama ini pemuda Arab Saudi yang ingin melepaskan masa lajangnya, selalu dipusingkan biaya pernikahan dan mas kawin yang kelewat tinggi, yang diminta keluarga mempelai perempuan. Demi meminang gadis pujaannya, pria negeri minyak itu tak jarang harus menguras habis pundi-pundi hartanya. Akibatnya banyak pria Arab yang terlambat menikah. Tradisi yang memberatkan pemuda ini, ingin dihentikan oleh sebuah keluarga di Kabilah Al-Sarhan, di Abha. Kabilah itu rela menikahkan tiga anak gadis mereka dengan mas kawin tiga riyal (Rp7.200) atau hanya Rp2.400 peranak. Mohamed Bin Tsabit Al-Sarhan, orang tua ketiga gadis yang masih mahasiswi itu, seperti dilaporkan harian Okaz Saudi, Sabtu (14/7) memberikan contoh langsung untuk membantu para pemuda setempat terutama kalangan marga Al-Sarhan. "Langkah tersebut benar-benar kami laksanakan dengan tujuan membantu meringankan beban mereka," paparnya penuh bahagia atas keputusannya. Ia juga harapkan langkahnya dapat diikuti oleh orang-orang tua lainnya. Biaya mas kawin yang tinggi ditambah dengan biaya perhelatan bukan hanya berdampak bagi pemuda Arab, tapi juga bagi para gadis setempat. Tradisi yang memberatkan tersebut menyebabkan perawan tua di Arab Saudi makin banyak. Sejumlah yayasan kebajikan setempat melakukan penggalangan dana untuk membantu meringankan beban bagi para pemuda terutama biaya pesta pernikahan. Sejumlah daerah di negeri kaya minyak itu mendorong pemuda untuk melakukan program pesta nikah massal dengan semboyan "seribu malam cukup dengan hanya semalam". Data terakhir yang dikutip laman www.arabiya.net, menyebutkan bahwa jumlah perawan tua di Saudi mencapai 1,5 juta orang dan bila tidak segera ditangani serius akan membengkak menjadi 4 juta orang dalam lima tahun mendatang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007