Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Republik Paraguay meluncurkan perangko bertema "25 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Paraguay" sebagai wujud niat baik kedua negara untuk saling mendekat. Menurut keterangan Departemen Luar Negeri di Jakarta hari Senin, peluncuran perangko itu dilakukan bersamaan dengan peranserta pemerintah Indonesia dalam Pameran Internasional ke-26 Peternakan, Industri, Pertanian, Perdagangan, dan Jasa, yang berlangsung di kota Asuncion, Paraguay, 7-22 Juli 2007. Sejumlah 29 perusahaan Indonesia berperanserta untuk pertama kali dalam pameran dikenal sebagai XXVI Espoferia Internacional de Ganaderia, Industria, Agricultura, Comercio y Servicios 2007 itu. Kesertaan Indonesia dalam pameran itu diresmikan Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Departemen Luar Negeri Eddi Hariyadhi dengan didampingi Dutabesar Indonesia untuk Argentina, Paraguay, Uruguay Sunten Z Manurung dan Wakil Menteri Luar Negeri Paraguay urusan Politik Federico Gonzales Franco. Turut hadir dalam acara pembukaan itu Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Irwandi Yusuf, disertai pejabat tinggi setempat, Ceferino Valdez (Direktur Jenderal Politik Dwipihak Kementerian Luar Negeri Paraguay) dan Atilio Vieira Ruiz Diaz (Direktur Jenderal Pos Paraguay). Menurut Kedutaanbesar Indonesia Buenos Aires, anjungan Indonesia di pameran itu mengundang perhatian luas masyarakat Paraguay, sedikit-dikitnya 1,8 juta pengunjung meramaikan pameran itu. Pada kesempatan itu, pemerintah daerah Aceh menampilkan kelompok keseniannya sebagai pagar ayu di anjungan Indonesia, selain tampil dalam pentas budaya antarbangsa, yang juga diselenggarakan selama pameran. Selain itu, perutusan Aceh juga bertemu dengan wakil dari salah satu penduduk asli Paraguay, yaitu suku Ache. Hal itu didorong kemiripan unsur, seperti, fisik dan budaya antara suku Aceh dan Ache. Rangkaian kegiatan itu merupakan bagian dari Promosi Terpadu Indonesia di kawasan Amerika Selatan selama tahun 2007. Promosi Terpadu diselenggarakan khususnya untuk menjajaki dan membuka peluang pasar bagi buatan Indonesia. Kegiatan tersebut diharapkan membuka mata masyarakat Amerika Latin mengenai kekayaan ekonomi, wisata dan budaya Indonesia.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007