Batam (ANTARA News) - Akibat listrik di Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang padam, 16 penumpang berkewarganegaraan Singapura dan seorang Hongkong tertahan karena keimigrasian tidak ingin mengambil risiko. "Mereka baru tiba dari Singapura. Sementara ini masih tertahan di pelabuhan karena belum bisa keluar tanpa pemeriksaan keimigrasian" kata pejabat konter Imigrasi Pelabuhan Sri Bintan Pura, Khalid Umri, kepada ANTARA News, di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Senin malam. Penyebab pemadaman listrik sejak pukul 19.30 WIB hingga berita ini diturunkan pukul 20.30, belum diketahui PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Tanjungpinang selaku pengelola Pelabuhan Sri Bintan Pura. "Pengelola pelabuhan belum memberikan keterangan terkait pemadaman listrik ini," katanya. Menurutnya, keputusan untuk tidak mengizinkan mereka keluar dari pelabuhan guna mewaspadai masuknya pelaku kejahatan dan penyelundupan barang-barang terlarang. "Paspor mereka terpaksa tidak dicap karena komputer pencekalan tidak dapat dipergunakan, begitu juga sinar X pendeteksi barang-barang ," katanya. Ia mengatakan, para penumpang harus sabar menunggu hingga aliran listrik kembali normal. "Kami tidak ingin mengambil risiko," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007