Sidoarjo (ANTARA News) - Konflik yang tengah melilit DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membuat hubungan Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar dengan Sekjennya, Yenny Gus Dur tampak renggang. Hal itu terlihat saat keduanya bertemu di tempat pengungsian korban lumpur Lapindo Brantas Inc di Pasar Baru Porong, Sidoarjo, Jatim, Senin sore. Yenny datang lebih dulu dan langsung menuju Posko Gus Dur dan sekitar 20 menit kemudian giliran rombongan Muhaimin tiba di lokasi. Ketika Ketua DPP PKB itu datang, Yenny tidak terlihat menyambut. Bahkan, Yenny langsung mengajak dialog anak-anak korban lumpur di pengungsian dan warga pengungsi lainnya. "Meski hidup di pengungsian, kalian harus tetap rajin belajar," pesan Yenny kepada anak korban lumpur. Sementara kepada warga lainnya, Yenny berjanji bahwa tidak akan ada "penggusuran" terhadap warga yang menempati Pasar Baru Porong. Sedangkan Muhaimin juga langsung menemui warga korban lumpur dan menyerahkan bantuan berupa buku dan alat-alat tulis. Namun, tak lama kemudian, Muhaimin pergi meninggalkan lokasi. Tidak ada jabat tangan apalagi tegur sapa, diantara kedua petinggi DPP PKB itu menyusul pernyataan Gus Dur yang mengatakan Muhaimin bersikap "double" standar.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007