Batam (ANTARA News) - Pemerintah Singapura memiliki alternatif lokasi latihan militer di luar wilayah Indonesia namun menunggu Jakarta dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Pertahanan (DCA) Indonesia-Singapura yang dewasa ini tersendat-sendat. Singapura mempunyai alternatif tempat latihan Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) karena menjalin nota kesepahaman dengan lebih dari satu lusin negara, kata Menteri Pertahanan Singapura Teo Chee Hean kepada media-media Singapura yang dikutip ANTARA News di Batam, Senin. Menurut Teo, lebih dari 12 negara tersebut memberikan kesempatan kepada Singapura untuk latihan SAF di wilayah mereka. "Pengaturan-pengaturan itu akan memberikan kesempatan kepada SAF untuk mempertahankan kesigapan operasional AD, AL dan AU," katanya usai pertemuan dengan Parlemen Singapura. Namun, dia mengatakan sampai saat ini Pemerintah Singapura masih bersabar menunggu keputusan Indonesia terkait DCA Indonesia-Singapura. "Singapura mencoba sebaik-baiknya untuk memahami proses internal yang sampai saat ini masih berlangsung," katanya. Pemerintah Republik Singapura telah menyerahkan proposal terkait penyelesaian masalah DCA Indonesia-Singapura, Jumat (22/5). Teo mengatakan ia berharap Pemerintah Republik Indonesia mempelajari proposal tersebut dan mengembalikan kepada pemerintah Singapura dengan respon substansif. "Kami tidak tahu berapa lama waktu untuk ini. Kami mengerti Indonesia memiliki proses dan pemikiran sendiri," katanya. Di tempat yang sama, Menteri Luar Negeri Singapura George Yeo mengatakan Indonesia tidak berniat mengurangi hal substansif yang sudah disepakati sebelumnya. "Pada sarapan pagi bersama di Singapura, Selasa (12/6), Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda mengatakan Indonesia memerlukan klarifikasi mengenai detil untuk memfasilitasi pelaksanaan DCA," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007