Jakarta (ANTARA News) - Tidak tercapainya realisasi penyerahan CPO ke prosesor sesuai dengan komitmen, terutama pada Mei 2007, disebabkan kendala teknis transportasi, baik melalui truk pengangkut maupun kapal. "Selain itu juga karena belum ada kesepakatan atas pembebanan dan besaran biaya transportasi antara produsen CPO dengan prosesor," kata Deputi Bidang Usaha Agro Industri, Kehutanan, Kertas, Percetakan, dan Penerbitan, Kementerian Negara BUMN, Agus Pakpahan, di Jakarta, Senin. Pemerintah akan menjamin pasokan CPO ke dalam negeri oleh PTPN sebanyak minimal 20.000 ton secara bertahap. Jika harga minyak goreng dapat mencapai tingkat Rp6.500/kg maka harga CPO Rp5.700/kg termasuk Ppn. Sebelum harga minyak goreng mencapai tingkat Rp6.500/kg di pasar, maka harga CPO disesuaikan dengan harga jual melalui perhitungan selisih Rp800/kg termasuk Ppn. Untuk memenuhi kewajiban pasokan CPO sebesar 20.000 ton tersebut maka pemerintah mewajibkan PTPN (PTPN III, IV, V, dan XIII) untuk memasok CPO ke pasar dalam negeri sebagai komitmen kesepakatan. Jumlah pasokan tersebut masing-masing PTPN III sebanyak 5.650 ton, PTPN IV 6,670 ton, PTPN V sebanyak 4.380 ton, dan PTPN XIII sebesar 3.300 ton sehingga jumlah totalnya 20.000 ton. "Namun berdasarkan laporan Kantor Pemasaran Bersama realisasi pasokan oleh PTPN tersebut hanya 16.370 ton," kata Agus. Pada Mei 2007, PTPN III memasok CPO 5.645 ton, PTPN IVB sebanyak 5.520 ton, PTPN V sebesar 4.380 ton, dan PTPN XIII sebanyak 825 ton sehingga jumlah keseluruhan hanya 16.370 ton. Menurut Agus, PTPN telah mewujudkan komitmen untuk mendukung program pemerintah dalam melakukan stabilisasi harga CPO di dalam negeri. "Namun mengingat harga pasar sangat dipengaruhi oleh harga CPO di luar negeri yang harganya cukup tinggi," katanya. Harga CPO di luar negeri rata-rata pada Mei 2007 sebesar 762 dolar AS per ton atau setara Rp6.858 per kg (termasuk PPN) dan rata-rata pada Juni 2007 sebesar 803 dolar AS atau Rp7.227 per kg (termasuk PPN). "Maka meskipun suplai CPO di dalam negeri telah tercukupi tidak serta merta harga minyak goreng langsung turun," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007