Moskow (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov hari ini menyatakan bahwa Rusia belum memutuskan kapan mengirimkan sistem peluru kendali canggih S-300 ke Suriah, tetapi tak akan menyembunyikan rahasia mengenai hal ini jika kebijakan sudah diambil, lapor kantor berita TASS seperti dikutip Reuters.

Harian Rusia, Kommersant, mengutip sumber-sumber militer, melaporkan belum lama ini bahwa Rusia mungkin akan mulai memasok sistem peluru kendali anti pesawat udara itu ke Suriah dalam waktu dekat nanti. Kremlin menolak mengomentari kabar ini.

Lavrov berkata Jumat pekan lalu bahwa serangan militer Barat ke Suriah bulan ini telah membuat Rusia merasa punya beban moral kepada Suriah karena telah menunda pengiriman sistem peluru kendali itu kepada sekutu mereka Presiden Suriah Bashar al-Assad.

"Kami harus menantikan keputusan pemimpin Rusia dan wakil Rusia mengenai apa yang akan diambil," lapor TASS mengutip Lavrov selagi berkunjung ke Beijing. "Mungkin hal ini sudah bukan rahasia lagi dan bisa segera diumumkan (jika keputusan telah diambil)."

Kommersant melaporkan hari ini bahwa para pakar meyakini Israel akan bereaksi negatif terhadap keputusan apa pun dalam memasok rudal dan mungkin bom ke wilayah di mana rudal dan bom itu digelarkan.

Seorang diplomat Rusia berkata kepada Reuters bahwa Israel telah meminta Rusia untuk tidak memasok militer Surian dengan rusal S-300.

Pewarta: ANTARA
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018