Kuala Lumpur (ANTARA News) - Bos sepak bola Malaysia hari Senin berjanji akan merombak manajemen cabang olahraga tersebut, tetapi menolak mengikuti jejak putranya yang mengundurkan diri akibat penampilan buruk tim negara tersebut di Piala Asia.
Sultan Ahmad Shah mengumumkan penyelidikan atas kekalahan Malaysia 5-1 dan 5-0 masing-masing dari Cina dan Uzbekistan, tetapi menolak tuntutan untuk mengundurkan diri.
"Saya bukan pengecut. Saya tidak akan tunduk pada tuntutan masyarakat," kata Ahmad, mantan Raja Malaysia, seperti dikutip AFP.
Putra sultan itu, Tengku Abdullah Ahmad Sultan Shah, hari Minggu mengumumkan pengunduran dirinya sebagai deputi presiden Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) segera setelah penampilan buruk timnya di Piala Asia.
Anggota dewan independen FAM, Khairy Jamaluddin, menantu perdana menteri yang berpengaruh yang memproduksi reality show "My Team", juga mengundurkan diri hari Senin.
"Saya mengambil tindakan ini atas dasar tanggung jawab kolektif dan bersama atas penampilan buruk tim sepak bola nasional," katanya dalam sepucuk surat kepada sekretaris jenderal FAM, menurut Kantor Berita Malaysia, Bernama.
Malaysia pernah mempunyai tim sepak bola yang hebat, yakni mencapai putaran final Olimpiade tahun 1972 dan 1980, dan dua kali masuk putaran final Piala Asia sebagai tim berperingkat terendah di dunia, yaitu peringkat ke-149.
Ahmad, yang menjadi ketua FAM tahun 1984, mengatakan ia akan memimpin suatu tim pejabat senior FAM untuk meneliti kekalahan tersebut.
"Siapa yang tidak ingin melihat tim nasional tampil baik dalam pertandingan internasional? Ini merupakan tanggung jawab saya ... kami tidak akan melarikan diri ... kami adalah pejuang," kata Ahmad, menurut suratkabar The Star edisi online.
"Saya menuntut laporan penuh tentang pertandingan melawan Cina dan Uzbekistan dari manajer dan pelatih," katanya.
Sultan juga memberitahu wartawan bahwa ia kan melakukan "perombakan" terhadap FAM.
"Begitu selesai pertandingan terakhir tim nasional di kompetisi tersebut, kami akan melakukan penyelidikan," katanya menurut Bernama.
Beberapa pejabat FAM menyatakan dukungan pada Abdullah, sementara Menteri Pemuda dan Olahraga, Azalina Othman Said mengatakan pejabat negara juga ikut bertanggung jawab.
"Beberapa kepala FA negara bagian atau para pejabat sudah terlalu lama menduduki jabatannya tanpa prestasi berarti bagi pengembangan sepak bola di negara tersebut," katanya.
"Mereka mestinya memberi kesempatan pada para profesional muda baru yang enerjik," katanya.
Para pejabat senior FAM mengatakan mereka terkejut pada tindakan Abdullan dan menyerukannya untuk mempertimbangkan kembali keputusannya.
"Kami mengimbaunya untuk tetap pada kedudukannya karena kami masih memerlukan kepemimpinannya demi sepak bola Malaysia," kata wakil preside Raja Ahmad Zainuddin kpada AFP.
Piala Asia telah menyoroti persepakbolaan Malaysia yang mengalami manajemen buruk dan dilanda kronimisme dan juga korupsi.
Malaysia juga dilanda skandal penyuapan dengan lebih dari 100 pemain dilarang seumur hidup pada pertengahan tahun 1990-an.(*)
(Uu.SYS/C/S005/A/S005) 16-07-2007 19:54:31
NNNN
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007