Insentif dari perusahaan terlalu kecil. Kami minta kembali seperti sebelumnya yakni Rp4.000 per kilometer. Sekarang ini terlalu kecil, cuma Rp1.600 per kilometer."
Jakarta (ANTARA News) - Ribuan pengemudi ojek daring dari perusahaan aplikasi Grab dan Go-Jek melakukan aksi unjuk rasa "234 Ojek Online NKRI" di depan gerbang Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin.
Para pengemudi ojek daring yang tergabung dalam Gerakan Aksi Roda dua (Garda) tersebut telah berkumpul sejak 13.00 WIB dan menyampaikan tuntutannya terkait regulasi dan peningkatan insentif yang dinilai terlalu kecil.
"Insentif dari perusahaan terlalu kecil. Kami minta kembali seperti sebelumnya yakni Rp4.000 per kilometer. Sekarang ini terlalu kecil, cuma Rp1.600 per kilometer," kata Surya, salah satu pengemudi ojek daring asal Grogol.
Para pengemudi ojek daring mendesak ada regulasi dari pemerintah, apalagi hingga saat ini transportasi ojek daring belum disetujui dan diakui legal secara hukum.
Aksi 234 Ojek Online RI ini diperkirakan berlangsung sampai pukul 17.00 WIB sehingga masyarakat pengguna jalan diharapkan menghindari jalan protokol Jl. Jenderal Gatot Subroto, atau tepatnya di depan Gedung DPR/MPR RI.
Dampak dari aksi ini adalah selain para penumpang pengguna ojek daring kesulitan mendapatkan "driver", juga membuat lalu lintas dari Simpang Susun Semanggi tersendat.
Dari pantauan Antara, para pengemudi ojek daring berkumpul di bahu jalan dari Halte JCC Senayan hingga titik aksi di depan Gedung DPR/MPR RI. Lalu lintas kendaraan dari Simpang Susun Semanggi juga tampak tersendat sampai Jalan Graha Pemuda.
Pengemudi ojek daring lainnya, Agus, mengatakan komunitasnya memperbolehkan driver ojek daring mengangkut penumpang, namun tidak diperbolehkan melewati wilayah sekitar aksi.
"Kalau ada yang lewat sekitar demo, ya kita berhentikan, suruh ikut demo juga. Solidaritas dong," kata Agus.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018