Kuala Lumpur (ANTARA News) - Polisi Diraja Malaysia (PDRM) telah merilis foto-foto para tersangka dibalik penembakan imam dan dosen asal Palestina Dr Fadi al Batsh (38) di Setapak, Kuala Lumpur, Sabtu (21/4).
Kepala PDRM Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Mohamad Fuzi Harun pada upacara pemberian peringkat di Pusat Pelatihan Polisi (Pulapol) di Kuala Lumpur, Senin, mengatakan polisi menyusun foto-foto berdasarkan keterangan saksi mata.
Gambar-gambar tersebut juga telah dirilis ke pihak berwenang di semua titik keluar negara.
"Kami memiliki ahli yang menyusun foto-cocok berdasarkan saksi mata tetapi kami tidak dapat mengungkapkan banyak tentang mereka yang berbicara kepada kami," katanya.
Mohamad Fuzi mengatakan kedua tersangka diyakini berasal dari keturunan Eropa atau Timur Tengah.
"Mereka berkulit putih, mempunyai janggut, berbadan tegap setinggi kira-kira 1,8 meter. Mengendarai sepeda motor jenis BMW GS atau Kawasaki Versys warna hitam saat kejadian," katanya.
Fuzi tidak bisa memastikan apakah mereka masih di Malaysia atau sudah keluar negeri, namun mengatakan kepolisian sudah bekerja sama dengan agen lokal dan internasional dalam penanganan kasus tersebut.
"Kami juga mengambil 14 peluru dari tubuh korban setelah bedah mayat. Kami telah mengirim kepada para ahli senjata kami di sini untuk analisis lebih lanjut," katanya.
Mohamad Fuzi menolak membeberkan rincian lebih lanjut tentang kasus ini karena masih dalam penyelidikan tetapi mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada ancaman terhadap keluarga korban.
Polisi, menurut dia, akan meminta keterangan dari saudara korban Dr Rami Albatsh yang tiba di Malaysia Senin ini jika diperlukan.
Polisi telah mengesampingkan bahwa Dr Fadi adalah korban dari penembakan acak karena berdasarkan rekaman CCTV orang lain telah berjalan melewati dua penyerang tanpa diserang.
Dr. Fadi M. R. Al Batsh ditembak mati di depan Kondominium Idaman Puteri, Jalan Meranti, Taman Medan, Kuala Lumpur, saat hendak shalat subuh Sabtu, oleh dua pelaku yang menaiki sepeda motor.
Baca juga: Imam Palestina ditembak mati di Malaysia
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018