Yogyakarta (ANTARA News) - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan Departemen Pertahanan (Dephan) menjalin kerja sama pendidikan, penelitian dan pengembangam ilmu pengetahuan untuk mendukung pertahanan negara.
"Program kerjasama ini diharapkan menjadi sarana mempraktikkan pendidikan dengan materi dari hasil penelitian," kata Rektor UGM, Prof Ir Sudjarwadi M Eng Phd, di Yogyakarta, Senin.
Ia menyebutkan, ruang lingkup kerjasama meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia, penelitian, pengkajian, pengembangan, dan perekayasaan.
Selain itu, dilakukan pula pertukaran informasi dan data ilmiah serta penyelenggaraan pertemuan ilmiah serta pembentukan tim kerja antar kedua pihak.
"Sedangkan, bentuk nyata kejasama di antaranya melalui pertukaran tenaga ahli, pemanfaatan sarana dan prasarana," kata dia.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertahanan, Prof Ir Lilik Hendrajaya MSc PhD, mengatakan bahwa saat ini Dephan sedang menyempurnakan konsep pertahanan semesta sebagai pertahanan militer dan pertahanan non militer untuk mengembangkan pertahanan menyeluruh.
"Dengan konsep tersebut, pertahanan akan menjadi tanggung jawab bersama," kata mantan Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
Menurut dia, dalam konteks itu pihaknya perlu mensosialisasikan dan mencari mitra dari komponen masyarakat untuk menjabarkan makna pertahanan semesta. "Sehingga, nantinya tugas mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi tanggung jawab bersama," kata Lilik yang juga anggota Majelis Wali Amanat UGM periode 2007-2012.
Penandatanganan kerja sama itu dilakukan Rektor UGM, Sudjarwadi, dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertahanan, Lilik Hendrajaya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007