Pencanangan itu diungkapkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya ketika menghadiri peringatan Hari Bumi Nasional di Medan, Minggu.
Pencanangan dalam kegiatan yang diinisiasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumut itu disaksikan Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi dan Wal ikota Medan Dzulmi Eldin.
Menurut Siti Nurbaya, masyarakat Kota Medan perlu mendesain pengelolaan produk dan proses secara otomatis untuk mengurangi dan menghindari besarnya volume dan racun dari sampah.
Demikian juga dengan menjaga dan memulihkan sumber daya dengan tidak membakar ataupun menimbunnya.
Melalui pencanangan tersebut, Menteri LHK berharap ibu kota Provinsi Sumatera Utara itu diharapkan bersih dari sampah di tahun 2020.
"Manusia tidak punya pilihan lain kecuali menjaga bumi, Karena bumilah satu-satunya tempat kita hidup hingga saat ini. Kita tidak punya planet B. Karena tidak ada planet B, hanya ada satu planet, Bumi," ucap Siti Nurbaya.
Untuk menggerakkan pengelolaan sampah secana nasional, Kementerian LHK telah melaksanakan gerakan Tiga Bulan Bersih Sampah (TBBS) sejak 21 Januari hingga 21 April 2018.
Hasilnya, tercatat 4.613 kegiatan TBBS dalam bentuk sosialisasi, edukasi dan aksi bersih di 157 kabupaten/kota di 32 provinsi dengan keterlibatan masyarakat lebih dari 9 juta orang.
Jumlah timbunan sampah yang terkelola dari kegiatan TBBS itu adalah 4.951 ton dengan komposisi sampah anorganik 1.330 ton, sampah organik 1.798 ton, dan residu 1.823 ton.
Tiga Bulan Bersih Sampah itu sebagai langkah awal untuk mengajak partisipasi masyarakat membangun budaya kepedulian dalam mengelola sampahnya sendiri, sehingga menjadi gerakan rutin yang masif di masyarakat.
"Saya berharap ide-ide seperti di Kota Medan ini dapat ditularkan ke kota-kota lainnya sehingga program ini menjadi program yang masif di seluruh kota-kota di Indonesia," kata Siti Nurbaya.
Gubernur Sumatera Utara Erry Nuradi sangat mengapresiasi dengan dipilihnya provinsi itu sebagai lokasi peringatan Hari Bumi.
Sebagai satu-satunya bumi yang diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa, menjadi tanggung jawab manusia untuk menjaga kelestariannya.
Karena itu, menurut Tengku Erry, pembangunan berkelanjutan menjadi orientasi pembangunan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. "Pembangunan berkelanjutan merupakan integrasi ekonomi, lingkungan dan sosial, yang dapat dicapai dengan dua strategi yaitu pertumbuhan hijau dan ekonomi hijau," kata Tengku Erry.
Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018