Bekasi, 22/4 (ANTARA News) - Perusahaan properti berbasis syariah PT Darussalam Madani Properti berinvestasi Rp1,3 triliun untuk menggarap sektor usaha perumahan bernuansa Islam di Kecamatan Cabang Bungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada 2018.
"Kami ingin turut berpartisipasi dalam memenuhi kebutuhan perumahan yang pada akhir 2017 masih menyentuh angka 13,5 juta unit di Indonesia," kata CEO PT Darussalam Madani Properti Saiful Azmi di Bekasi, Minggu.
Menurut dia, nilai investasi itu diperuntukan bagi tahap awal garapan lahan seluas total 1.000 hektare di Kecamatan Cabang Bungin untuk pembangunan 50.000 unit rumah tinggal.
"Di tahap awal kami garap 75 hektare terlebih dahulu, tapi Pemerintah Kabupaten Bekasi telah mengalokasikan 1.000 hektare lahan untuk kami kelola yang pengurusan izinnya diurus bertahap hingga lima tahun ke depan," katanya.
Dana investasi Rp1,3 triliun yang berasal dari modal konsorsium serta suntikan investor asing itu diperuntukan bagi pembangunan hunian bernama Madinah City yang terdiri atas lima produk cluster yakni, Uhud sebanyak 541 unit, Madani 600 unit, Baitul Maqdis 700 unit, Quba 400 unit, Jaber 750 unit.
Tipe rumah yang ditawarkan di antaranya 27/70, 30/84, 36/105, 48/120, 55/150, 6 x 20 meter per segi dua lantai dengan kisaran harga mulai dari Rp606 juta hingga Rp2,5 miliar.
Menurut dia, konsumen tengah disasar adalah masyarakat muslim yang ingin menghindari riba perbankan konvensional.
"Upaya kami dalam memangkas `backlog` (kebutuhan rumah tinggal) tersebut ialah dengan membangun unit-unit perumahan berkonsep syariah di sejumlah daerah," katanya.
Selain di Kabupaten Bekasi, kata dia, pihaknya sudah lebih dahulu menggarap usaha serupa di Bogor, Padang, dan Yogyakarta.
"Kami tidak melibatkan perbankan, sehingga tidak mempraktikkan konsep-konsep pembiayaan properti ala perbankan. Terhadap konsumen, kami juga mempraktikkan konsep jual beli syariah antiriba yang tidak mengenal bunga, denda, penalti, apalagi sita," katanya.
Pihaknya optimistis animo konsumen yang tertarik pada konsep pembiayaan rumah syariah antiriba ini sudah semakin meningkat, seiring dengan pemahaman akan riba yang diyakini tidak menghadirkan keberkahan.
"Kelompok masyarakat yang rutin memperdalam agama dengan menghadiri acara-acara kajian sudah semakin banyak. Merekalah target pasar kami, karena mereka kelompok yang sudah paham akan biaya riba," katanya.
Lokasi Madinah City di sisi timur laut Jakarta itu diproyeksikan akan terkoneksi dengan jaringan infrastuktur transportasi penghubung seperti Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II, Light Rail Transit (LRT) yang menghubungkan Kota Bekasi dan sebagian Jakarta.
"Madinah City telah memiliki sertifikasi ISO 9001 & OHSAS berikut perizinan resmi dari sejumlah lembaga otoritas, di antaranya pemanfaatan lahan hingga izin prinsip," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018