Kepala Bagian Data Kementerian Koperasi dan UKM Catur Susanto di Jakarta, Minggu, mengatakan jumlah pelaku usaha perempuan dan koperasi perempuan yang banyak dari sisi aspek ekonomis merupakan kekuatan yang sangat potensial jika dikelola dengan baik.
"Koperasi perempuan merupakan wadah yang paling tepat bagi kelompok perempuan pelaku usaha produktif dari sini dapat dikembangkan pusat-pusat kewirausahaan baru," katanya.
Sampai saat ini pihaknya mencatat berdasarkan Online Data System (ODS) Kementerian Koperasi dan UKM hingga 20 April 2018 terdapat 13.212 unit koperasi wanita yang aktif dan 4.631 telah mendapatkan sertifikat NIK.
Koperasi berdasarkan kelompok dengan anggota berbasis perempuan tersebut mayoritas tersebar di pulau jawa, khususnya Provinsi Jawa Timur dan sebagian terdapat di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan D.I. Yogyakarta.
Fakta empiris, banyak model koperasi perempuan yang baik di Jawa Timur seperti Koperasi Setia Bhakti Wanita, Surabaya, dan Koperasi Setia Budi Wanita, Malang yang kemudian bisa dijadikan sebagai acuan atau role model untuk pemberdayaan perempuan.
"Melihat fenomena yang berkembang saat ini berwirausaha menjadi pilihan perempuan untuk dapat bekerja membantu perekonomian keluarganya, namun untuk mendapatkan fasilitasi dan dukungan menjadi kendala bagi mereka untuk memulai usaha," katanya.
Koperasi Wanita diharapkan mampu menjadi pilihan perempuan pelaku UMKM untuk mendapatkan fasilitasi dan dukungan.
Selain mudah untuk bergabung menjadi anggota dan mendapatkan fasilitasi, koperasi yang dikelola oleh perempuan memberikan fasilitasi pembinaan dan pengawasan bagi anggota koperasi yang tujuannya untuk memberdayakan perempuan yang berwirausaha sebagai pahlawan ekonomi masyarakat dalam era modern saat ini.
Berkaitan hal tersebut, koperasi yang hakikatnya didalamnya memberikan fasilitasi bagi anggota mampu dimanifestasikan oleh Koperasi Wanita dalam rangka mengambil peran sebagai pusat pengembangan kewirausahaan memberikan fasilitasi anggotanya sebagai pusat pengembangan kewirausahaan.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018