Surabaya (ANTARA News) - Tim robot G-Rush dari Indonesia hanya ditargetkan masuk semifinal (empat besar) dalam Robot Contest atau Robocon (Kontes Robot Internasional) di Hanoi, Vietnam, 26 Agustus 2007.
"Kami tidak mentargetkan juara dunia, karena pesaing kami adalah Jepang, RRC, Korea Selatan, dan Vietnam. Bisa lolos ke semifinal saja sudah bagus," ujar Asisten Direktur III PENS Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Tribudi Santoso, di Surabaya, Senin.
Didampingi ketua tim robot G-Rush, Pramudya Airlangga, dan Marsudi Handoyo (operator robot otomatis), ia menjelaskan bahwa robot G-Rush yang menjadi juara Kontes Robot Indonesia (KRI) 2007 di Surabaya (10/6) sudah dikirimkan ke Vietnam pada 10 Juli 2007.
"Untuk tim robot sendiri sebanyak lima orang akan berangkat ke Jakarta pada 23 Agustus mendatang untuk dilepas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Mendiknas, dan Menkominfo, kemudian mereka berangkat ke Vietnam pada 24 Agustus," ucapnya.
Sementara itu, Pramudya Airlangga yang akrab disapa dengan nama panggilan Angga mengaku bahwa pihaknya telah menyaksikan rekaman permainan robot dari tim Vietnam dan Jepang melalui video yang diterimanya.
"Kalau tim lainnya, kami belum tahu. Yang jelas, kami sudah melakukan perbaikan robot G-Rush hingga 50 persen dari penampilan saat KRI pada 10 Juni lalu, sehingga kami mampu mencapai kecepatan menyelesaikan posisi Victory (menang) dalam 23-25 detik," tegasnya.
Ditanya perbaikan yang dimaksud, mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS Surabaya itu menyatakan robot G-Rush di Vietnam akan mengandalkan pembeda sistem sensor warna yang dapat "mengatasi" lampu sorot pengacak robot lawan dari tim Vietnam.
"Dalam KRI, sensor warna milik kami memang dapat berubah-ubah, tapi untuk Robocon sudah kami setting, sehingga dapat diandalkan, termasuk saat menghadapi lampu sorot yang mengacak sensor warna," ungkapnya.
Selain itu, kata mahasiswa semester 6 jurusan Elektronika PENS-ITS itu, robot otomatis juga ditambah satu buah menjadi empat.
Perbaikan lainnya, katanya, adalah pemutar "mutiara" pada robot manual yang sudah dioptimalkan, sehingga robot manual akan mampu melakukan strategi bertahan, menyerang, dan strategi aman.
"Strategi bertahan adalah mampu memblokade jalan robot lawan, sedangkan strategi menyerang adalah masuk ke jalan milik lawan, kemudian strategi aman adalah mengkosentrasikan robot otomatis dan manual pada pengumpulan nilai," kilahnya.
Tim Robot G-Rush yang terdiri atas Pramudya Airlangga atau Angga (ketua tim), Marsudi Handoyo (operator robot otomatis), Firdaus Nurdian Syah (driver robot manual), Andik Hermawanto (operator robot otomatis), dan Ali Murtadlo (operator robot otomatis).
Mahasiswa kelahiran Jombang pada 19 Juni 1986 itu menegaskan tekad untuk bekerja keras itu sudah tercermin dari nama tim yakni G-Rush.
"G adalah 'great' atau besar, sedangkan 'rush' adalah sibuk. Artinya, tim yang penuh dengan kesibukan besar," tuturnya.
Robocon di Hanoi, Vietnam akan diikuti 19 tim dari 18 negara yakni Bangladesh, Brunei Darussalam, RRC, Mesir, Fiji, Hongkong, India, Indonesia, Jepang, Korea, Macau, Malaysia, Mongolia, Nepal, Saudi Arabia, Srilanka, Thailand, dan Vietnam (dua tim). (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007