Tottenham, yang bermain di stadion yang menjadi kandang sementara mereka untuk musim ini, mengawali pertandingan dengan sangat baik ketika Dele Alli mencetak gol dari jarak dekat, namun Sanchez mampu menjaga rekor bagusnya di Wembley dengan sundulan kepala untuk menyamakan kedudukan.
Pertandingan sedang berlangsung ketat pada menit ke-60 ketika Ander Herrera membawa United berbalik memimpin.
Ketika United, yag akan memainkan final Piala FA untuk ke-20 kalinya, tidak sabar untuk prospek mengakhiri musim dengan raihan trofi, Tottenham dapat merenungi kegagalan mereka di semifinal kompetisi ini untuk kedelapan kalinya secara beruntun.
Tim yang kelak akan merintangi United dan pemecahan rekor 13 kali juara Piala FA adalah Chelsea atau Southampton, yang akan bermain pada Minggu.
"Kami layak atas hal ini. Jika kita membagi pertandingan dalam periode-periode, kami merupakan tim terbaik untuk sebagian besar periode ini," kata manajer United Jose Mourinho, yang berupaya meraih trofi ketiga untuk United sejak mengambil alih tim dari Louis van Gaal.
"Kami kehilangan kendali setelah kedudukan 1-0.Saat turun minum kami berdiskusi -- kami terlambat kembali untuk babak kedua sebab kami banyak berdiskusi -- dan mengorganisir diri sendiri."
Sanchez, yang kesulitan mengukir penampilan terbaiknya sejak didatangkan United dari seteru abadi Tottenham, Arsenal, pada Januari, mendapati Wembley sebagai tempat yang menginspirasi dan membuat ia telah mengoleksi delapan gol untuk klub negaranya dengan penampilan tanpa kenal lelah.
Justru Tottenham, yang mengincar trofi pertamanya untuk sepuluh tahun dan sesuatu yang dapat memperlihatkan kemajuan di bawah manajer Mauricio Pochettino, yang mendominasi pada awal pertandingan.
Kubu putih di Wembley bergemuruh pada menit kesepuluh ketika upaya sapuan berakhir dengan Alli membawa United memimpin.
Bek tengah Davinson Sanchez, yang membuat Toby Alderweireld yang kaya pengalaman harus menghuni bangku pemain cadangan, menyodorkan operan melengkung ke jalur pergerakan Christian Eriksen, dan pengatur permainan asal Denmark itu mengirimkan umpan silang akurat yang dapat disambar Alli.
United kembali berada di bawah tekanan ketika Eriksen melepaskan tembakan melebar dari pergerakan cepat lain yang dilakukan Spurs, sedangkan Harry Kane gagal meneruskan umpan silang Song Heung Min.
Intervensi krusial
Alli juga gagal membukukan gol kedua ketika Phil Jones melakukan intervensi krusial, sedangkan pada sisi lain lapangan Romelu Lukaku menanduk bola yang melambung di atas gawang setelah United melakukan serangan.
Bagaimanapun, United mampu mengatasi situasi buruk dan menyamakan kedudukan pada menit ke-24. Mousa Dembele kalah berduel dengan Paul Pogba dan umpan silang pemain Prancis itu dapat ditanduk Sanchez -- salah satu pemain terkecil di lapangan -- untuk melewati Michel Vorm.
Tottenham hampir kembali unggul menjelang turun minum, ketika bola operan Eric Dier mengenai tulang kering Chris Smalling dan naik ke atas gawang.
Penguasaan bola superior Tottenham menurun pada pembukaan babak kedua, dan terdapat nuansa bahwa Unitedlah yang kali ini mengendalikan permainan.
Mereka mencetak gol pada menit ke-62 ketika Sanchez bergerak memotong untuk kemudian mengirim bola kepada Herrera, yang menstabilkan diri sebelum melepaskan tembakan melewati sela-sela kaki Ben Davies dan kiper Vorm.
Dengan para penggemar United yang kini bersuara keras dan lautan merah di sisi barat Wembley, Spurs jarang mengancam gawang David de Gea pada fase akhir pertandingan ketika puasa trofi sepuluh tahun mereka berlanjut.
United bahkan berpeluang menambah keunggulan mereka saat Pogba memaksa Vorm melakukan penyelamatan.
Pochetino kini telah menderita kekalahan di final Piala Liga dan kekalahan beruntun di semiinal Piala FA bersama Tottenham.
"Kami kecewa karena kami begitu dekat," ucapnya.
"Kami perlu berpikir, melupakannya, menyelesaikan musim dan berusaha untuk finis di empat besar."
Pewarta: -
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018