Baghdad (ANTARA News) - Paling tidak 80 orang dilaporkan tewas di kota Kirkuk, Irak utara, dalam satu serangan terkoordinasi oleh seorang pembom truk bunuh diri di satu pasar yang ramai pengunjung dan satu bom mobil yang diparkir di sebuah jalan yang ramai, kata polisi. Di selatan Baghdad, ribuan tentara Amerika Serikat (AS) melancarkan operasi terhadap satu lokasi yang diduga tempat persembunyian Al Qaeda di Irak yang digunakan untuk membantu milisi yang berperang di ibukota Irak itu, kata militer. Polisi Irak mengatakan, 136 orang cedera akibat ledakan-ledakan bom di Kirkuk dan memperingatkan bahwa jumlah korban tewas bisa bertambah. Seorang juru kamera Reuters di lokasi itu menyebut bahwa pembunuhan setelah ledakan bom truk di pasar itu, terjadi dekat satu kantor Uni Patriotik Kurdistan (PUK), partai yang dipimpin Presiden Irak Jalal Talabani. Ledakan itu menyebabkan mayat-mayat tergeletak di pasar itu, membakar lusinan mobil dan penumpang terperangkap di sebuah bus di mana mereka mati terbakar, kata jurukamera itu. Bom mobil itu meledak di satu daerah bisnis bernama Iskan, dekat toko-toko dan sebuah garase bus, kata polisi. Dua ledakan terjadi dalam selang beberapa menit, kata polisi. Pasukan AS dan Irak melancarkan serangkaian operasi keamanan besar sejak 28.000 tentara tambahan AS diperintahkan oleh Presiden George W.Bush, tiba du sebulan lalu. Mereka bertujuan untuk menghentikan aksi kekerasan antara mayoritas Syiah dan minoritas Sunni yang mendorong negara itu ke perang saudara berskala penuh, sementara itu Perdana Menteri (PM), Nuri Al Maliki, memperoleh waktu untuk menyampaikan undang-undang penting tentang pembagian kekuasaan. Waktu mendesak. Banyak orang AS menginginkan tentara mereka segera pulang dan para anggota senior Partai Republik, partainya Bush menyerukan perobahan strategi perang. Tapi Bush mengatakan ia tidak akan mengubah strateginya sebelum dilakukan tinjauan oleh Jenderal David Pettraeus dan Dubes Ryan Crocker , dua personil pentingnya di Irak pada September mendatang. Operasi di selatan Baghdad itu yang bernama Marne Avalanche, bertujuan untuk meredam arus senjata dan milisi di bagian selatan Baghdad, di mana pasukan AS dan Irak sudah berjuang keras untuk menghalau mereka. Dalam serangan sebelum fajar itu pasukan udara yang menggunakan helikopter memasuki satu daerah yang menurut militer AS adalah tempat persembunyian Al Qaeda di sekitar lembah sungai Ephrat, 35km selatan baghdad. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007